16. Pulang

1.4K 190 41
                                    


Sehun duduk dengan baju pasien dan melihat keluar jendela, memikirkan di mana dan bagaimana keadaan istrinya. Rasa sepi yang selalu menggeoroti harinya, kerinduan yang tak bisa ia tuntaskan, kehidupan ini terlalu kejam untuk dirinya, kenyataan ini terlalu menyedihkan untuk ia tanggung seorang diri.

"bae suzy"guman sehun dengan lirih, ia merasa sudah mulai bosan menangis dan meratapi nasibnya kini, yang bisa ia lakukan sekarang hanyalah menjadi kuat dan menemukan suzy-nya kembali.

Sehun melihat beberapa pasien di luar yang sana yang di temani oleh orang-orang tersayang hanya untuk sekedar menghirup udara segar, mereka tampak begitu bahagia. Sedangkan ia hanya bisa duduk di sini seorang diri menjadi seorang pria melankolis sambil merindukan istrinya.

Dulu....

Ia juga memiliki orang-orang yang ia cintai, dulu ia juga pernah merasakan hal yang sama seperti yang saat ini mereka tunjukan. Dulu, ia juga memiliki keluarga yang begitu ia cintai.

Meskipun pada akhirnya, sehun selalu menjadi seseorang yang selalu di tinggalkan, bahkan jika ia menangis dan memohon, ia masih saja jadi orang di tinggalkan. Dan itu terdengar menyedihkan.

Seakan mencoba menghibur hatinya yang kini kosong, sehun hanya kembali mengenang kenangannya bersama suzy.

"menikahlah denganku??"

"kau menungguku?"

"karena kau punyaku.... kau tak bisa tidur dan melangkah keluar dari kamar ini tanpa izinku... dan yang paling penting jangan sakit atau mati terlebih dahulu tanpa izinku...."

"ya...aku yang tidak baik-baik saja...."omel suzy dengan mata berkaca-kaca. "aku akan menendang siapapun yang berani menghinamu bodoh"

"sehun....masih menunggumu"guman sehun, lalu menyeka air matanya

"kembalilah... pulanglah, sehun...sehun...merindukanmu"guman sehun, tak bisa menahan kesedihannya, ia begitu merindukan istrinya. Hatinya begitu sakit mengingat ketidakadilan yang di terima suzy karena memiliki suami sepertinya.

"oh sehun, jangan menangis"sehun menoleh saat mendengar suara jiyeon, sehun menyeka air matanya lalu mencoba tersenyum, meski terlihat dengan jelas bahwa ia hanya memaksakan dirinya tersenyum untuk menutupi lukanya kini.

"oh sehun, jangan menangis"sehun menoleh saat mendengar suara jiyeon, sehun menyeka air matanya lalu mencoba tersenyum, meski terlihat dengan jelas bahwa ia hanya memaksakan dirinya tersenyum untuk menutupi lukanya kini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chanyeol juga berada di sana.

"kalian datang??"jiyeon menganggukan kepalanya lalu menunjukan buah yang ia beli. Sehun berjalan dan duduk di sofa yang ada begitu chanyeol dan juga jiyeon. sehun melihat kearah pintu.

"suatu saat dia juga akan datang menjenguk sehun"guman sehun.

jiyeon tersenyum sendu.

"suzy akan kembali oh sehun..dia akan kembali untukmu"jiyeon mencoba menguatkan hatinya. "aku akan mengupas buah ini untuk kalian

MY PERFECT HUSBAND (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang