26. Aku, Kau & Doa

1.4K 166 25
                                    


Jong in mengepalkan kedua tangannya, wajahnya memerah menahan amarah mendengar apa yang baru saja di jelaskan oleh pengacaranya mengenai kasus kecelakaan yang sudah mulai di ajukan kepada pengadilan untuk di tinjau kembali. Karena sedikit kekuasaan yang sehun miliki membuat kasus dengan cepat akan segera di proses belum lagi karena firma hukum yang di sewa oleh sehun bukanlah firma hukum biasa di mana tingkat keberhasilan mereka adalah 98%.

Jong in mengusap wajahnya frustasi, dan menggebrak meja di depannya.

"lakukan apapun agar gugatan tersebut di batalkan?"perintah jong in, ia tak sedang meminta tolong namun sedang memerintah. Ia tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada ibunya jika sampai kasus ini di buka kembali.

"tapi tn.kim....."

"kalian tak mendengarkanku?"dengan segenap amarah yang ia miliki, jong in menatap pengacaranya dengan tajam.

"entah kalian membayar semua orang yang terlibat dalam hukum atau memanipulasi bukti aku tak perduli... aku tak akan mengampuni kalian jika melibatkan keluargaku terlalu jauh"

"ah...tunggu...tungu..."jong in diam seolah memikirkan sesuatu. Semuanya terasa sedikit janggal untuknya. "bagaimana bisa kasus ini cepat di proses? Maksudku apa yang di ajukan sehun sebagai bukti sehingga kasus layak di buka kembali? Jika di fikir-fikir pria itu tak memiliki bukti apapun"

"tn.muda oh menyerahkan beberapa bukti yang cukup untuk membuka kembali kasus ini"sang pengacara yang sudah separuh umur tersebut membuka salah satu map dan mengeluarkan beberapa lembar kertas dan membacanya.

"tn.muda oh menyerahkan 1 blackbox, CCTV di area kecelakaan, dan juga beberapa lembar foto kerangka mobil di mana ada beberapa yang menunjukan bahwa mobil yang di naiki istrinya memang di sabotase... ia mengajukan gugatan dengan pasal berlapis"

"APA?"

"Karena istrinya masih hidup, ia awalnya tak bisa mengajukan gugatan pembunuhan, namun hanya pembunuhan berencana. namun di sini di jelaskan bahwa ada nyawa lain selain istrinya dan juga sang supir"jelas pengacaranya membaca apa saja yang sedang tertera dengan jelas di beberapa salinan yang ia dapatkkan kerabatnya yang juga bekerja di dunia yang sama. Jong in menaikan satu alisnya bingung, seingatnya yang di mobil saat itu hanya suzy dan juga supir.

"bayinya"jong in mengatup rapat mulutnya, saat mendengar apa yang baru saja di katakan oleh sang pengacara. Ia tertawa sumbang, ia hampir lupa bahwa saat itu suzy sedang mengandung, suzy tak sendirian di dalam mobil.

"bu...."lirihnya dalam.

Jika jong in bisa, ia sendiri yang akan menghukum ibunya karena melakukan itu pada wanita yang ia cinta, jika ia bisa, ia sendiri yang akan melaporkan ibunya. Namun memikirkan bahwa ibunya melakukan semua itu untuknya, jong in tak bisa menutup matanya begitu saja. Membiarkan ibunya mendekam di balik jeruji besi.

"tn.kim... kami akan menyiapkan beberapa bukti lain sebagai sanggahan untuk mereka"ucap pengacaranya, jong in menganggukan kepalanya.

"lakukan sesuatu lalu hubungi aku lagi"pengacara tersebut menganggukan kepalanya lalu berpamitan dengan jong in untuk mempersiapkan kasus ini jika memang kemungkinan terburuknya di buka. Setelah pengacaranya keluar, jong in melepas dasinya dengan kasar menyenderkan punggungnya di sofa sambil memijit pelipisnya.

Tak lama ponselnya berbunyi menampilkan sebuah pesan masuk, dengan berat hati jong in bangun lalu membukanya, ia melihat isi pesan dari istrinya dengan malas. Namun seketika matanya membulat saat melihat isinya ia langsung berdiri mengambil kunci mobilnya dengan nafas memburu dan langsung keluar dari kantornya.

MY PERFECT HUSBAND (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang