Part 6

7.3K 100 9
                                    

Alvin sampai dikediamannya hanya dalam hitungan menit. Ia buruh-buruh masuk kekamar dan duduk di sofa "gila banget, hampir aja gue kelepasan buat meluk dia tadi dan untung dia teriak, bisa-bisanya gue kayak gini" ucapnya setenga ngos-ngosan.

Alvin kemudian melihat fotonya yang terpajang didinding disana ada Majesty yang setia menemaninya, mulai dari ia hanya pedagang biasa sampai sesukses ini gadis itu masih setia bersamanya.

"aku harus gimana Jes?" gumam Alvin memandang foto itu dari jauh

"masa aku suka sama Sasa? Dia kan sekertaris aku"

###

Acara menonton tv dengan adegan panas bersama seorang pria dewasa dan dalam keadaan gelap dan berduaan saja "aduhh.. Apa-apaan si pikiran gue selalu tertujuh kesana" batin Natasha ia menjadi tidak enak hati jika bertemu dengan Alvin besok.

"bego"

Natasha kemudian mengambil segelas air dan meneguknya sampai habis "gue bakal minta maaf"

###

Alvin berjalan seperti biasanya, bersamaan dengan aura tegas nan dingin. Semua orang menunduk atau mengucapkan "selamat pagi pak" ketika berpapasan dengannya.

Ahh.. Hari ini sejujurnya ia sangat malas kekantor. Pekerjaan? Yang benar saja ia punya Noah yang bisa membantunya kapan pun yang ia mau. Tapi entah kenapa ada sesuatu yang harus ia bereskan dengan sendirinya.

Dalam ruangan ada beberapa berkas yang membuatnya menyipitkan mata tak mengerti "ada apa ini" suaranya terdengar serak dan dingin. Ia marah.

Alvin segera keluar dari ruangan dan menuju bagian periklanan, semua orang tampak kaget dengan kedatangannya.

"siapa penanggung jawab tentang jadwal iklan pada rapat minggu lalu? Kenapa bisa tabrakan seperti ini?"

Seseorang berdiri dan mendekat pada Alvin "Natasha pak, dia mengambil alih semua jadwal anda sejak dua hari yang lalu" jawabnya takut-takut.

"Natasha? Dia tidak mengatakan apapun kepada saya. Dimana dia sekarang?"

Semua menunduk tidak berani berkata-kata saat menatap Alvin seakan mereka akan meledak detik itu juga.

"belum datang pak"

Alvin kaget "apa? Belum datang?"

Semuanya diam.

"dua jam lagi kita meeting saya harap laporan dan presentasi kalian sudah selesai saat itu juga. Saya tidak mau mendengar kalau penurunan yang kemarin kita bicarakan memburuk" setelah mengucapkan berita buruk itu Alvin pergi tanpa pamit.

"ohh astaga laporannya bahkan belum 30 persen selesai"

"penurunan yang kemarin hanya naik sedikit karena ku pikir rapatnya sebulan lagi"

"aku bisa mati mudah berlama-lama di departemen ini"

"ini semua terlalu mendadak"

Semua orang mulai menggerutuh saat kepergian Alvin, pria itu tiba-tiba menjadi aneh, ia bahkan bisa memecat siapa pun yang dilihatnya saat sedang marah.

Beberapa menit kemudian Natasha datang dengan kebingungan, semua orang yang menatapnya seakan mencoba menyemangatinya.

Ia kebingungan lalu kemudian menghampiri seorang karyawan yang kebetulan melewatinya.

"ada apa dengan semua tatapan ini? Aku benar-benar tidak mengerti"

"pak Alvin tadi datang dan marah-marah semua orang menjadi takut, ku harap kau bisa menjinakannya" setelah menjelaskan apa yang dibingungkan Natasha karyawan tersebut berpamitan dan pergi.

"dan ku rasa memang benar. Aku bisa merasakan aurah dingin dan amarah Alvin dari depan pintunya. Ahh bahkan masalah yang kemarin belum ku selesaikan" gumamnya tidak jelas lalu memberanikan diri membuka pintu.

"selamat pagi pak" sapanya sopan "rapatnya-"

"kau baru datang jam segini? Natasha sadarlah ini sudah pukul 9 pagi, saya memaklumi kalau anda memang karyawan yang malas tapi saya mohon untuk belajarlah lebih giat untuk datang pagi. Anda harus sadar diri dari posisi anda sekarang, kalau bukan Saya yang mengangkat anda menjadi sekertaris anda bukan siapa-siapa sekarang" ucap Alvin sangat tajam bahkan menusuk hati Natasha. Sunggu ia tidak menyangka akan ucap Alvin barusan.

"oh apakah saya harus berterima kasih karena anda mengangkat saya lebih tinggi? Seperti itu?" tanya Natasha tidak kalah menantang

"kenapa kamu berkata seperti itu?"

"jadi anda tidak senang? Oke pecat saja saya. Demi apapun saya tidak tertarik lagi untuk kerja dengan anda"

Sudah cukup Alvin benar-benar marah Natasha sangat keras kepala dan susah diatur kalau sudah seperti ini "hei. Dengar jika kamu berencana mengeluarkan diri dari perusahaan ini kamu tidak akan diterima diperusahaan manapun"

"oh tidak masalah. Siapa yang peduli, toh anda bukan siapa- siapa saya. Kalau begitu saya permisi. Surat pemunduran dirinya akan saya kirim besok, permisi"

BRAKKH!!

Natasha membanting pintunya dengan keras sunggu ia tidak mengerti dengan Alvin hari ini.

"astaga apa yang sudah aku lakukan. Aku baru saja memecat Natasha? Oh ayolah ini pasti mimpi" gumam Alvin tidak jelas, ia memukul kepalanya dengan kuat dimeja

Klekkk

"ada apa denganmu dan Natasha?"

"NOAH!"

"sudahlah gadis itu sudah pergi. Sebenarnya ada apa dengan dirimu ini, kau memarahi semua orang, meminta rapat tiba-tiba dan marah-marah tidak jelas pada Natasha. Bahkan kau mala membiarkan dia memundurkan diri dari pekerjaan

"tidak seperti kau yang biasanya, kau yang selalu mendengarkan penjelasan terlebih dahulu bukan marah-marah tidak jelas. Aku bahkan sampai bingung"

"aku juga tidak tahu. Noah bisakah kamu membantuku?"


My Sexy BosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang