Part 10

952 20 1
                                    

"Jadi kamu kangen sama saya Sasa? hmm?"

"shit godaan itu lagi, mana gue tahan kalau kayak gini terus-terusan" Natasha membatin.

"becanda kok, mau lunch bareng?" tanya Alvin mengganti topik.

Natasha melirik ke arah jam, sudah pukul 11.45 dan kebetulan ia juga lapar "boleh pak" jawab Natasha.

mereka keluar dari ruangan, Rangga sudah berada digendongan Alvin anak itu sudah tumbuh besar dan berat membuat Alvin sedikit merasakan kesemutan saat menggendongnya.

"mamaaaa" Rangga mencium Alvin dan tertawa "maaaaaaa"

"Iya sayang kita bentar lagi makan kok" ujar Alvin seakan tau maksud anak itu.

sesampainya di Restaurant terdekat dengan kantor Alvin memesan grilled chicken sedangkan Natasha house salad Rangga tentu saja makan bubur bayi yang sedari tadi di bawah Alvin didalam kotak berwarna biru.

Natasha pikir tadi itu adalah bekal yang akan Alvin berikan kepadanya. untung saja ia tidak mengharapkan lebih.

setelah selesai makan Alvin mendapat panggilan dari Noah katanya Septiano ada di Kantor dan mencari dirinya, Natasha memutuskan untuk kembali juga bersama Alvin padahal mereka baru saja memesan dessert, sayang sekali tidak dimakan.

"Ranggaaaaaa" ketika membuka pintu ruangan Alvin mereka disambut dengan teriakan Septiano.

"aku kangen bat sama kamuuuu" Septiano mencubit-cubit pipi Rangga dan anak itu menangis.

Septiano mengambil Rangga dari pelukan kakaknya "sini sama kakak" tapi nyatanya tangisan Rangga tidak terhenti.

"No jangan buat dia nangis, berisik" tegur Alvin.

"tadi saya cubit-cubit kok dia gak nangis pak?" tanya Natasha yang masi setia di ruangan tersebut.

"dia nangis sama gue doang kak, dari radius 100 meter dia udah feeling kalau ada gue dan langsung nangis" curhat Septiano dan Natasha tertawa.

"serius? kok bisa?" tanya Natasha yang masi keheranan pada Rangga dan Septiano.

"gak tau juga, tiap hari gue kok kak yang jagain ni anak kalau mama lagi ada urusan dan gue lagi gak ngampus"

"ada dendam kali dia sama kamu, iya kan sayaaaanggg" Natasha gantian mencubit pipi Rangga anak itu berhenti menangis dan mengangkat tangannya minta dipeluk Natasha.

"ihh curang kak, dia mala suka sama lo" kata Septiano dengan wajah tersakiti yang dibuat-buat lalu Natasha kembali tertawa.

Alvin geram apa dua orang ini sudah melupakan dirinya? dan sejak kapan Natasha bisa tertawa sedemikian manisnya seperti itu?

kenapa Natasha tidak perna tersenyum seperti itu pada dirinya??

Alvin dilanda pikirannya sendiri, ia cemburu pada Septiano dan Rangga tentunya. enak saja mereka bisa menikmati tawa itu berlama-lama.

"yaudah de kak kalau gitu gue sama Rangga pamit pulang ya" pamitnya pada Natasha, gadis itu mengangguk dan mengacak rambut Rangga.

"hati-hati di jalan ya"

"Kak gue pulang ya, makasi udah jagain Rangga sepekan ini, lusa mama ngajakin dinner di rumah"

"hm, dah pergi sono"

"dih galak"

ketika pintu rungan tertutup Septiano berteriak dari luar "kak Natasha? kak Alvin cemburu tu kak, jangan bikin dia tambah bete yaa HAHAHA"

Natasha kaget cemburu? sama siapa?

"gak usah dengerin omongan dia, kamu kembali bekerja saja" ucap Alvin dengan dingin tapi wajahnya sudah merah padam.

"pak? bapak sakit?" tanya Natasha khawatir melihat wajah kemerahan Alvin.

"gak"

tapi Natasha mana mendekat dan menaru telapak tangannya di dahi Alvin "enggak panas si"

Alvin melepas tangan Natasha dari dahinya "kan aku udah bilang gak sakit Sa"

"yaudah de, mau saya bikinin kopi?"

"gak usah kamu kembali keruanganmu saja"

"ok" ketika Natasha hendak mundur selangka ia kehilangan keseimbangan dan dengan refleks yang buruk ia menarik dasi Alvin membuat keduanya jatuh bersamaan.

tentu saja dengan Alvin di atasnya.

My Sexy BosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang