. 2 .

1.5K 287 28
                                    

( 100 vote for next chapter gimana? hehehe 😂 )


🌻 Beautiful Things 🌻
.
.
.






Mingyu kecil tidak berhenti memekik senang, kaki-kakinya melompat saat sang Ibu benar-benar membawanya pergi berlibur mengunjungi kebun binatang. Mingyu sudah menunggu hal ini jauh-jauh hari, dan akhirnya dia bisa merasakan bagaimana pergi berlibur bersama sang Ibu seperti teman-temannya yang lain.

"Bagaimana apa kau senang Mingyu-yaa?" Jinah berjongkok, dia tersenyum hangat melihat sang anak yang tak sedetikpun melepaskan senyuman manis dibibirnya.

"Aku senang!" Mingyu berseru

"Maaf Ibu baru bisa membawamu pergi berlibur sayang, hari ini ayo kita habiskan waktu dengan bersenang-senang?"

"Aku ingin melihat beruang!"

"Tentu saja, ayo kita lihat Tuan beruang." Jinah menggandeng tangan kecil Mingyu, membawa anak semata wayangnya itu segera berkeliling melihat para hewan.

"Andai saja kita pergi bersama Ayahmu Mingyu-ya.." Jinah bergumama lirih, matanya tak lepas memparhatikan Mingyu yang nampak asik melihat beberapa jenis burung.

"Bu burung apa itu? lihat bulunya sangat cantik!"

"Burung merak memang sangat cantik."

"Mingyu-ya.."

"Ne?" Mingyu mendongkak, dia menatap lekat wajah cantik sang Ibu.

"Ibu sangat menyayangimu, kau tahu itukan?" Jinah mengusak lembut surai kecoklatan sang anak.

"Jika kau besar nanti, kau harus membuktikan jika kau adalah seseorang yang paling hebat. Buktikan kepada mereka jika kau ini bukanlah orang yang lemah.."

Mingyu hanya mengangguk, meskipun dia sama sekali tak begitu mengerti dengan maksud dari perkataan perempuan yang sudah melahirkannya itu

"Mingyu, kau memang mirip seperti Ayahmu." Jinah tersenyun penuh dengan kelembutan, dia tatap kedua mata itu tajam. Mata yang selalu mengingatkannya pada lelaki yang dicintainya..

"Bu kenapa kita tidak pergi bersama Ayah?"

"Ayahmu sibuk Mingyu, kau tahu itu."

"Tapi aku selalu melihat Ayah bermain bersama hyung.."

Perkataan polos Mingyu berhasil membuat Jinah membungkam mulutnya. Dia tidak mungkin berkata jujur jika keberadaan dirinya dan Mingyu tak begitu dianggap dimata sang suami.

"Apa kau menginginkan sesuatu sekarang?"

"Aku haus bu.."

"Kau haus? "

Mingyu segera mengangguk, tenggorokannya terasa kering karena sedari tadi dia terus memekik senang.
"Tunggu disini, Ibu akan membelikanmu minuman. Ibu akan segera kembali, Ibu menyayangimu Mingyu.." Jinah membungkuk, perempuan cantik itu mendaratkan kecupan kecil dipuncuk kepala Mingyu.

"Jangan lama-lama bu.."

Jinah hanya mengangguk, kemudian beranjak pergi meninggalkan Mingyu sendirian disana. Bocah kecil itu kembali memperhatikan burung-burung yang saling menyahuti satu sama lain didalam sangkar sembari menunggu sang Ibu kembali.

Namun ternyata sampai matahari terbenam dan satu persatu orang mulai meninggalkan kebun binatang, sang Ibu tidak kembali lagi..

"Ibu.."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 08, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[ONHOLD] Beautiful Things • MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang