KEPERCAYAAN (SEASON 1)

116 11 0
                                    

"Aku percaya, selalu ada kejutan yang tak pernah kita duga. Mungkin dengan orang yang tak pernah kita duga pula"

Masih dalam suasana yang hanyut dalam gulita , mereka bertiga duduk di temani dengan sayatan angin yang seolah menusuk - nusuk .Paman Sadi memulai pembicaraan kembali dengan topik yang lebih serius .

Dari gerak - gerik dilihat dari dua orang remaja di depannya ia sedang berusaha mengeluarkan sesuatu benda yang berada di dalam kantung kecilnya 

Dan tiba - tiba daima memulai pembicaraan,

"Jadi mengapa kita harus ikut denganmu??"

" Eeee.. Sebentar ! Sulit sekali mengeluarkan benda ini ," Decak paman susah payah.

"Biar kubantu paman ," Seru Naka seraya mendekat diikuti Daima di belakangnya.

"Tidak ! Tidak ! Paman Bisa!"

Terlihat dari tatapan tajam dua pasang bola mata yang sangat keheranan , ketika melihat apa yang sedang di keluarkan seorang paman tua itu tak lain sebuah kristal yang sangat indah berjenis Topaz kuning cahaya dan Ruby darah pekat.

"Kristal ? Wow ,apa ini sebuah lelucon ?" Timpal Daima yang melihatnya mengeluarkan argumen dari kecengangannya.

Tak lama ketika Paman Sadi mendengarkan perkataan yang dikatan Daima dia hanya mengulum sebuah senyuman kecil diikuti dengan mata tertutup.

"Sepertinya kau lupa dengan apa yang paman bilang , atau paman belum berkata bila jangan memotong sebuah pembicaraan  bila belum jelas dan berakhir !" Paman Sadi menimpali perkataan Daima sedikit dengan rasa yang pedas.

"Hhh , okelah maafkan diriku ," Cerca Daima berakhir skakmat.

"Nah ini dia , ini adalah sebuah kertas portal !" Sambung Paman.

"Apa fungsi dari kertas portal itu paman ?" Tanya Naka dengan penuh hasrat ingin tahu.

"Ini yang akan membawa kalian nanti menyambung dari alam fana ke alam sarpa ."

"Tapi kertas sekecil itu apakah bisa membawa kita menuju alam sarpa paman ?" Naka bertanya kembali dengan penuh antusias , sementara Daima hanya dapat termenung diam akibat ucapan pedas paman .

"Nah , pertanyaan bagus .Kertas ini dapat berubah ukuran sendiri apabila telah memenuhi tiga buah syarat !" 

"Syarat ? Maksutnya?" Sahut Daima nada rendah.

"Syarat tersebut adalah kita harus memiliki batu Ruby , Topaz dan Safir ." Ungkap paman sambil menunjukan dua buah batu yang sudah dimilikinya.

"Berarti maksut paman kita hanya kurang 1 buah batu lagi , yakni batu safir ?" Terma Naka.

"Iyap benar sekali , di dunia ini sihir paman ada beberapa yang tidak bisa di gunakan dan ditemunikan  contohnya adalah menciptakan sebuah benda, paman tidak bisa menciptakan batu safir sendiri !" Celetuk Paman dengan jujur.

"Oh oke , aku paham maksut paman kita harus mencari batu safir kan ?" Tambah Daima memutung.

"Benar pemikiranmu tumbenan nyambung !"

"CIHHH, Aku tidak akan sudi ikut denganmu dasar kakek - kakek tua !" Cerca Daima sangat sombong.

"Sabar Dai, kita harus lebih sopan dengan orang yang lebih tua ," Ucap Naka meredakan kegundahan.

"Hhh, terus lanjutnya ?" timpal daima dengan nada rendah.

"Tentu saja , kalian harus mencari batu mulia safir di dunia ini agar kita dapat berangkat ke alam fana !" Seru Paman sangat santai.

"Tap , tapi bukankah batu safir itu batu mulia yang sangat sulit untuk di cari dan di beli?"Ujar Naka menimpali.

"Hupp , aku baru ingat ! Bukankah besok ada yang mengadakan carnaval mesin capit batu safir di tengah kota !"

" Puncuk dicinta ulampun tiba , benar sekali kita bisa ikutan carnaval itu Dai !" Terma Naka satu pendapat.

" He keberuntungan kalian , besok paman akan menolong kalian dari kejauhan tenang saja ,kalian tinggal main mesin capitnya !" Kata Paman membuat mereka kebinggungan.

" Emm aku tidak paham dengan apa yang paman maksut !" Balas Naka .

" Jadi kalian hanya tinggal main mesin capit batu safir itu , paman yakin pemilik permainan itu pasti melalakukan kecurangan agar sang pemain tidak akan mudah mendapat batu safir itu , sementara paman akan menggunakan sihir paman agar kalian mudah untuk mendapatkan batu safir itu !" Sanggah paman kepada mereka berdua.

" Oh jadi ini yang dimaksud Keurangan dibalas dengan kecurangan !" Seloroh Daima menambah argumen.

" Tepat sekali pemikiranmu , sekarang begini saja kalian pulang kerumah kalian masing - masing , besok setelah pulang sekolah pergilah langsung ketengah kota dan ikuti acara karnaval mesin capit itu , paman pasti sudah ada disana tapi tidak akan terlihat kalian , tenang saja !" Tuntun Paman kepada mereka berdua.

" Baik paman " Kilah mereka dengan kompak .

Setelah mendengar perintah paman , mereka berdua serta mata mengambil tas mereka yang berada didalam gua kecil tadi dan langsung berpamitan pulang kepada paman .


- BERSAMBUNG- 




Magic Symbol'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang