Pertunjukan lumba-lumba yang memukau anak-anak maupun orang dewasa baru saja selesai. Gisella menggandeng Bernie dan Teo di kedua tangannya kiri dan kanan keluar dari tempat pertunjukan itu. Mereka kembali berjalan-jalan mengelilingi kebun binatang.
"Ma, aku ingin kesana." Bernie menunjuk kearah love bird dan jenis burung lain yang dibiarkan bebas.
Burung itu nampak jinak__terlihat dari anak-anak seusia Bernie ataupun dibawah usia Bernie baik laki-laki maupun anak perempuan memberi makan burung itu. Tak luput juga ada orang dewasa yang terlihat ikut memberi makan.
"Baiklah, ayo kita kesana." Sahut Gisella.
Masih menggandeng Bernie dan Teo, Gisella berjalan kearah burung-burung yang sedang makan. Di tempat itu tersedia tempat yang menjual makanan untuk burung. Gisella mengeluarkan uang lalu membeli dua cup kecil makanan burung itu. Dia memberikan masing-masing cup itu pada Bernie dan Teo. Kedua anak itupun langsung memberi makan burung-burung itu. Bahkan Bernie sangat antusias karena ada sesekor burung yang hinggap ditangannya.
Sementara itu, Osvaldo yang menyusul Gisella ke Bronx Zoo tidak kesulitan mencari wanita itu karena sebelumnya melalui pesan singkat Gisella memberitahu Osvaldo dimana posisi wanita itu, Bernie dan juga Teo berada.
Gisella melambaikan tangan begitu melihat batang hidung Osvaldo dari jarak beberapa meter.
"Anak-anak lihat siapa yang datang." Seru Gisella.
Seketika Bernie dan Teo menoleh.
"Ayah!"
"Paman!"
Bernie dan Teo berlari kecil menghambur ke arah Osvaldo. Mereka terlihat gembira dengan kedatangan pria itu. Osavaldo mengacak rambut Bernie dan Teo secara bergantian.
"Kalian bersenang-bersenang." Kata Osvaldo.
"Ya!" Kedua anak itu menjawab secara bersamaan.
Bernie kemudian berceloteh mengenai burung yang hinggap ditangannya pada Osvaldo.
"Kau juga memberi makan pada burung-burung itu Teo?" Tanya Osvaldo.
"Ya, paman. Aku suka burung yang berwarna biru." Tunjuk Teo.
"Kau ingin memeliharanya?" Tanya Osvaldo.
Teo menggeleng.
"Kenapa? Katanya kau suka. Paman akan membelikan burung yang sama seperti itu untukmu." Kata Osvaldo.
"Ayah aku juga mau." Bernie menyela percakapan Osvaldo dan Teo.
"Tentu Bernie, ayah pasti akan membelikanmu." Sahut Osvaldo.
"Kau tidak ingin punya burung itu Teo?" Kembali Osvaldo bertanya.
"Tidak paman. Mama pasti tidak membolehkan Teo memiliki burung didalam apartemen." Sahut Teo.
"Baiklah, nanti paman yang akan minta ijin pada mama-mu biar kamu diperbolehkan memelihara burung." Kata Osvaldo.
"Terima kasih paman." Sahut Teo.
Osvaldo tersenyum, tangannya mengacak rambut Teo.
"Oke anak-anak, kita lanjutkan melihat hewan lainnya. Kalian mau." Kata Osvaldo.
"Mau!" Seru Bernie dan Teo. Kedua anak itu kemudian berjalan bersamaan didepan Osvaldo yang berjalan beriringan dengan Gisella dibelakang mereka.
Bernie dan Teo benar-benar menikmati waktunya saat di kebun binatang. Sesekali mereka berhenti untuk melihat binatang yang ditempatkan dalam rumah kaca. Gisella dan Osvaldo sendiri mengikuti kemana anak-anak itu berjalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Expect Your Love ( Daniella & Osvaldo )
Short StoryStory From I'm Yours Football Player