Uno

70 23 28
                                    

Dentuman musik disco di club malam ini cukup membuat Ryza melupakan apa yang ingin ia lupakan.

Ryza menengguk alkohol yang baru saja ia pesan, sebenarnya ia telah menghabiskan banyak gelas alkohol.

"Ry, lu udah banyak banget, balik aja daripada lu kenapa-napa lagi"tegur Geo, teman sepemabukan Ryza.

"Gue balik"

Ryza melangkahkan kakinya dan mencoba menjaga keseimbangan tubuhnya.

Sesekali ia menyandarkan tubuhnya pada tembok yang ada di sekitarnya. Seperti malam-malam sebelumnya, ia dalam keadaan mabuk berat.

Geo dengan cepat menopang tubuh Ryza yang mulai tak seimbang. "Ry, kayaknya lu kaga bisa bawa motor lu sendiri deh, lu gue anter aja ya? "

"Kaga perlu, gue bisa balik sendiri"

Geo menggenggam pergelangan tangan Ryza dengan kuat."Gak, lu kaga boleh balik sendiri, cepet, lu ikut gue"

"Alah bacot lu njing,"Ryza menghentakan tangannya dan pergi meninggalkan Geo.

Dengan cepat Ryza melajukan motornya dengan kecepatan maksimal. Sesekali ia memukul kepalanya yang terus merasa pening.

Kepalanya semakin terasa sakit, mungkin karena terlalu banyak alkohol yang ia minum. Ryza memarkirkan motornya di pinggir jalan yang cukup sepi.

Ia menyandarkan kepalanya di salah satu pohon yang bertengger di pinggir jalan itu.

Perlahan matanya mulai terpejam dan akhirnya ia tertidur pulas.

***

Ryza mengerjap-kerjapkan matanya, tak asing dengan tempat yang ia pijak sekarang, ia kini berada di rumahnya.

Entah bagaimana ia bisa berada disini, dan yang ia ingat terakhir kali ia berada di jalan sepi itu.

"Dah bangun lo, dah puas malu-maluin keluarga, jadi gembel di pinggir jalan, baju bau alkohol, ga punya otak lu? "

"Bacot lu berlebihan bang"

Ryza menyahut handuknya dan memasuki kamar mandi dan melewati Kysar -kaka Ryza- begitu saja.

Setelah menyelesaikan mandinya, Ryza masi melihat Kysar ditempat yang sama.

"Etdah ni orang, gue mau pake baju,  mau ngintip lu?, nafsu kok sama cowo, najizzzz bgt elah" celoteh Ryza dengan kekonyolanya yang mulai kambuh.

"Gue belum selesai ngomong sama lu"

"Kalo lu mau selesai in ini jangan disini, cukup kita aja yang tau, gausah bikin mama tambah pikiran, sekarang lu mau tetep disini ngintip gue atau pergi ngintip mbak-mbak mandi di kosan sebelah"

***

Ryza melangkahkan kakinya menuju garasi, ia berdecak kesal disaat motornya tidak ada.

"BANG KYSAR!!!, MOTOR GUEEEEEE"

"NAIK SEPEDA PUNYA MAMA, MOTOR LU GUE SITA"

"Anjing, Bangsat lu bang!"umpatnya.

Terpaksa Ryza mengeluarkan sepeda mamanya berwarna pink, mungkin ini akan membuat harga dirinya hancur.

Ia mulai mengendarai sepedanya dan menuju rumah yang berjarak 2 meter dari rumahnya.

"PANIAHHHHH!!!"

"Apaan za, gue mau berangkat, keburu telat nih"

"Peka napa, ini gue jemput juga, sebagai kaka kelas dan tetangga yang baik, gue jemput adek gue ini"Ryza mengacak lembut rambut Vania yang diurai.

"Wait, itu sepeda tante Rini kenapa lu pake?"

"Motor gue di sita, lu gamau naik sepeda?, yaudah gue duluan ya babay dedeku,"keluh Ryza sambil menggaruk tengkuknya.

"Najong, eh yaudah yok!"

Ryza tersenyum lebar. Vania duduk di pembonceng dan Ryza mulai melajukan goesan nya.

"Ryzaaaa, pelan-pelan!"

"Oke oke"

TBC

Ok, ini baru coba, maaf kalo jelek, belum berpengalaman.

Azarel_

12
13/12/18
Salam dari cogan.

AnnoyingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang