Kenangan memang mudah dibentuk, namun sulit dihancurkan dan dilupakan.
-Ryza Arkan
Ryza mengeringkan rambutnya dengan handuk dan menuju nakas untuk mengambil beberapa butir obat dan segelas air mineral dan meminumnya.
Ryza membanting tubuhnya diatas kasur kamarnya. Ryza meraih ponsel dan menghubungi Vania.
"Hallo Pan"
"Iya Ry? "
"Lo bisal pergi ga hari ini? "
"Bukanya lo mau lomba? "
"Ga, gue gabisa ikut"
"Kenapa?"
"Gaperlu tau"
"Ya-yaudah, gue bisa kok"
"Oke, nanti siang gue kesitu"
Ryza memutuskan sambungan teleponnya dan menatap langit-langit kamarnya.
"Ryzaaa"
Ryza menoleh dan mendapati mamanya yang berjalan ke arahnya.
Ryza mengubah podidinya menjadi duduk."Iya ma?"
Rini duduk di bibir kasur Ryza."Kamu beneran batalin lombanya? "
"Iya"jawab Ryza dengan tersenyum singkat.
Rini mdngusap pipi Ryza dengam lembut."Kamu istirahat aja "
"Nanti Ryza mau pergi sama Vania mah"
"Kamu istirahat dulu"
"Aku gapapa mah, lagian cuma sebentar, "
"Jangan kecapean"pesan Rini.
"Ya ma, Ryza ini cowo"
"Yaudah sekarang sarapan"
"Ya mah"
Ryza melangkahkan kakinya malad menuju ruang makan.
Mata Ryza menatap malas melihat Kysar duduk di ruang makan.
"Ma, Ryza makan di kamar aja"
Rini menghentikan kunyahannya."Loh kenapa? "
"Gapapa mah"
Ryza membawa makanannya kembali ke kamarnya. Dengan cepat Ryza menghabiskan makanannya.
Setelah menyelesaikan suapan terakhirnya ia mengganti pakaian dengan celana jeans srlutut dan hoddie putih tak lupa masker hitamnya.
Ryza berlari menuruni tangga.
"MAAA, RYZA PERGI, ASSALAMU'ALAIKUM"
"Wa'alaikummussalam"
Ryza mengeluarkan motornya dan menuju tumah Vania dan hanya membutuhkan beberapa detik saja.
Ryza turun dari motor kesayangannya itu.
Ryza mengetuk pintu utama rumah berluansa biru kediaman Vania."Assalamu'alaikum Paniah! "
"Yaaaa, wa'alaikumussalam"
"Vania ada bi? "
"Non Vania di kamar"
Ryza berlaru kecil meenuju kamar Vania."Oke bi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying
Teen FictionRyza seorang cowok yang menyebalkan bagi Vania. Dua sejoli yang selalu mengusiknya, walaupun mereka terpaut umur 2tahun, mereka tetap tidak segan berpergian bersama.