Ryza menuruni anak tangga dengan malas, ia kini sudah rapih dengan cerlana jeans hitam yang robek di bagian lututnya, dan kaos putih yang dibalut kemeja biru dongker yang dilinting. Dan tak lupa masker hitamnya.
Ia melangkahkan kakinya menuju meja makan dan makan bersama keluarganya. Ryza melepas maksernya mulai menyantap sayur soup dan ayam goreng kesukaannya.
Rini yang melihat kelahapan makan Ryza tersenyum.
Setelah selesai menghabiskan makanannya, Rini menyodorkan beberapa obat dan Ryza langsung menengguknya.
Ryza mengangkat koper dan beberapa tas milik mamahnya menuju bagasi mobil. Dan duduk di bangku supir, mamahnya duduk di samping Ryza.
Ryza melajukan mobilnya dengan kecepatan pelan, ingin menikmati kebersamaannya dengan mamahnya sebelum beliau kembali ke London.
Ryza menatap mamahnya sendu."Ma, Ryza masih kangen sama mamah, kenapa harus balik ke London sekarang? "
"Mamah ada kerjaan sayang, kamu bentar, lagi ujian, kamu belajar ya"
"Iya ma"
Walaulun Ryza mengendarai mobilnya dengan lambat, namun waktu terasa sangat cepat membawanya ke bandara.
Ryza dan Mamahnya duduk menunggu waktu penerbangannya, tak butuh waktu lama, waktu itu tiba.
Ryza memeluk mamahnya dengan erat wanita yang tingginya hanya sepundaknya, orang yang satu-satunya ia miliki kini harus pergi lagi, Argh ini terlalu sulit baginya.
Rini merekahkan senyumnya, Ryza menunduk dan membiarkan mamahnya mencium pipinya dan mengacak rambutnya.
"Good bye my love" goda Ryza sambil tersenyum.
"Good bye honey"
Rini meninggalkan Ryza, Ryza kembali ke mobil dan melajukannya dengan kecepatan normal.
Bosan. Ia malas kembali kerumahnya, dan akhirnya Ryza memutuskan untuk menunu sekolah, untuk menjemput Vania. Ryza mendapat kabar dari Kenan kalau mereka akan pulang lebih awal hari ini.
Ryza menghentikan mobilnya di depan gerbang, para siswa terlihat mulai berhamburan, mata Ryza menangkap sosok yang ia cari, Ryza mengklakson dan Vania menoleh.
Vania mendekati mobil Ryza."Eh Ry!, udah balik?"
"Udah, ayo pulang"ajak Ryza.
Mata Vania menelusuri kerumunan orang di belakangnya."Bentar, RACHEL!! "
"Paan? "Sinis Rachel.
Vania merekahkan senyumnya."Ryza ngajak lu balik bareng"
"Ry, gue balik duluan bye"
Vania berlari kecil menuju halte.
Ryza menatap nanar kepergian Vania, dan bingung apa yang harus ia lakukan dengan Rachel.
"Ry, ayok"
"I iya"
Ryza melajukan mobilnya meninggalkan sekolah, melewati Vania yang sedang menanti bis. Mata Ryza menangkap seseorang berhenti di depan Vania, sontak Ryza menghentikan mobilnya dan membuat Rachel terkejut.
Ryza menoleh ke belakang dan tak berhasil mengetahui siapa yang mengantar Vania pulang karena ia mengenakan fullface, yang ia tau hanya orang itu berasal daei sekolah lain. Vania sudah menghilang dari tempat semula.
"Lo kenapa si? "
"Gapapa"
Ryza mengemudikan mobilnya lagi, selama perjalanan tak ada percakapan. Setelah sampai di salah satu restoran jepang sesuai request Rachel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying
Fiksi RemajaRyza seorang cowok yang menyebalkan bagi Vania. Dua sejoli yang selalu mengusiknya, walaupun mereka terpaut umur 2tahun, mereka tetap tidak segan berpergian bersama.