Interview // MGC LRH // [COMPLETED]

Our relationship

Seperti keinginan gue dan Michael, hari ini adalah hari yang tepat bagi kami untuk mempublikasikan hubungan kami.

Gue mengupload foto gue bersama Michael dengan pose sedang memegang bunga dari Michael. Dan Michael yang memeluk gue.

Gue memposting foto itu dengan caption
I ❤️ u 🎤
Michael juga memposting foto yang sama, dengan caption I ❤️ u ☁️

Kini kolom komentar kami dipenuhi dengan pro dan kontra. Lebih banyak kontra nya malah.

Banyak temen temen satu kampus gue yang sirik dan ngatain gue yang engga engga. Gue pun bertanya tanya pada diri gue sendiri. Kenapa mereka mereka ini gak gue block aja coba?!

Dan seperti biasa, handphone gue kembali berdering berkali kali melalui whatsapp namun gue abaikan. Ya kalo lewat cell phone biasa ga bakal nyambung sist. Kan gue lagi ga pake nomor Indonesia.

Sepertinya gue harus beli handphone lagi buat personal phone deh. Perlu beli nomor baru juga. Pusing gue sama orang yang fake. Yang cuma datang kalau butuh. Bingung pula gue mana yang mau beneran nelpon gue atau yang cuma sekedar nanyain hal yang gak penting.

Notif whatsapp gue juga dipenuhi oleh orang orang tv yang pengen tau soal berita ini. Plis, kali ini gue bukan cuma perlu handphone baru tapi juga manager baru. Biasanya yang handle kerjaan gue ya mama. Tapi kayaknya gue butuh manager beneran.

Fix gue harus telpon mama gue sih.

Gue pun menghubungi mama gue via whatsapp.

"Halo ma?"

"Ya ampun.. ada anak yang baru inget kalo dia punya mama"

"Hehehe maaf ma... mama lagi ngapain, ma?"

"Lagi minum kopi doang.. kamu lagi ngapain?"

"Tadi baru selesai masak buat makan siang"

"Ooh.. trus trus itu gimana tuh ceritanya?"

"Ah cerita apa?"

"Halah kamu pura pura gak tau. Kamu kira mama gak tau apa kalo kamu jadian sama Michael?!"

"Hehehe iya jadiannya udah beberapa hari yang lalu sebenernya. Tapi baru aku sama Michael publish. Dan seperti biasa, teman teman palsu pada dateng. Pada kepo. Datang kalo butuh. Kan aku kesel.."

"Hahaha yaudah gak usah diladenin"

"Iya ma. Oh iya, ada juga tuh orang orang tv yang penasaran dan nawarin aku buat ngobrol di acara talk show. Dan aku pusing banget hp ku kepenuhan chat. Aku mau nambah satu hp lagi ah yang satu buat personal, yang satu buat kerjaan"

"Oalah.. yaudah gapapa. Beli aja kalo gitu"

"Eum.. ma, selama ini kan mama yang jadi manager aku, tapi aku gak mau nantinya mama dapet banyak banget chat buat ngurusin kerjaan aku. Kayaknya aku butuh manager beneran deh ma."

"Ooh.. mama ngerti. Yaudah nanti mama cariin ya"

"Makasih mama ku sayaaaaaanggg... Claudee sayang mama"

"Mama juga sayang Claudee. Oh iya si doi mana?"

"Ah mamaa.. jadi malu aku. Hahahaha itu dia lagi main gitar"

"Mama mau ngomong boleh dong??"

"Mike, mama want to talk to you" ucap gue sembari memberikan ponsel gue pada Michael. Dan Michael tersenyum gembira

"Mama? Your mom? Yes!!"

"Hey mamaaaa!!!!!" Ucap Michael dengan semangat

"Hey, i miss you Mike"

"I miss you too, Ma. Oh my God! I'm so happy right now. You made my day" ucap Michael pada mama gue di telpon. Ya ampun, lu sebenernya naksir gue atau emak gue si?! 

"Hahaha.. Anyway Mike how's your girlfriend? Is she nice to you?" Tanya Mama dan Michael langsung ngelirik gue dan kami sama sama tersenyum

"Hahahaha yeah, she's more than nice. That's why i love her"

"Good for you then. I'm so happy to hear that. Please take care of your girlfriend, okay?"

"Without being told, I would gladly to do that with my pleasure. Eum.. thank you mama"

"Thank you for what, Mike?"

"Thank you for giving birth to her, let her grow to a beautiful girl in the world, and thank you for letting me take care of your daughter as a girlfriend to me. Thank you,mama" Michael mengucap terima kasih  pada mama gue sambil mengenggam erat tangan gue

"Aaaa... it's the sweetest thing that I've ever heard, Michael"

"Alright then. I think i should hang up this call. Bye.."

"Bye ma..." ucap gue dan Michael bersamaan

"Mama, manager nya jangan lupa dicari"

"Iya, nanti mama cariin yang terbaik"

"Okay, thank you mom"

"Babe, wanna continue our Netflix?" Tanya Michael

"Oh yes, please babe!!! It's Netflix time!!"

Michael pun menggandeng gue ke kamarnya, lalu mulai menyalakan tv yang ada di kamarnya. Dan kami pun melanjutkan serial yang kemarin kita tonton.