Chapter Three: Ekspektasi

532 96 34
                                    

Yusuf Gocar [Jogja]: Yang merasa anak cakrawala yang tadi beli makan sambil nungguin anak sma dharma dan sma merpati sini kumpul depan setarbak....
Yusuf Gocar [Jogja]: Udah pada dateng nih anak dharma sama merpatinya
Galena [Jogja]: *starbucks maaf pak, koreksi
Adnan [Jogja]: Saya ga merasa anak cakrawala
Yusuf Gocar [Jogja]: Minggat aja sana kamu @ilhamadnan

Echa terkekeh menatap pop-up message di layar hpnya. Kemudian pandangannya beralih kepada pemuda di sebelahnya yang sedang terkekeh puas.

"Iseng banget deh lu, Nan." Echa menyenggol lengan Adnan dengan tangan yang ia gunakan untuk memegang segelas milo dingin dari restoran cepat saji yang barusan mereka datangi.

"Lagian Pak Yusuf tuh iya-iya aja sih kalo di bully."

"Kasian, bege, udah tua."

"Ya iya, tapi ada kepuasan tersendiri gitu, Cha, kalo udah bikin dia kesel." Adnan menaik-turunkan alisnya sembari menampilkan senyum ngeselinnya. "Kayak kalo godain lu gitu, ada kepuasan tersendiri liat lu cemberut."

Echa membuka mulutnya tak percaya. "OOOOH GITU???"

"Iya dooooong, gitu." Adnan membuka hpnya kemudian menunjukkan layarnya kepada Echa. Terlihat jelas bahwa lockscreen Adnan adalah foto Echa yang sedang merengut. "Tuh, sampe gua jadiin lockscreen. Biar kalo buka hp ada kepuasan tersendiri gitu."

Echa menghela napasnya pasrah. "Terserah." Kemudian gadis itu berjalan mendahului Adnan.

"Asik, marah." Adnan membuka akun instagramnya lalu mulai nge-instastory in Echa yang berjalan cepat di depannya. "Jadi ini guys, namanya Ayesha Talitha, temen sekelas gua yang kalo marah sukanya ngedahuluin orang. Sok-sokan jalan sendiri. Paling bentar lagi nengok, kesepian jalan sendiri. Coba kita itung ya, satu...dua...ti-"

Echa berbalik.

"TUH KAN BENER!" Adnan histeris sendiri.

"NAN LO TUH BISA CEPETAN DIKIT GAK SIH JALANNYA?! UDAH DICARIIN PAK YUSUF JUGA!"

Adnan kemudian menekan simbol share to your story lalu mengantungi hpnya.

"Iyaaaa, sabar." Seru Adnan sembari menyamakan langkahnya dengan Echa.

"Ganti lockscreen lo." Sungut Echa tiba-tiba.

"Iya, nanti ya." Jawab Adnan halus.

"Sekarang, anying."

"Eeeeeh, astaghfirullah, Ayesha Talitha." Adnan membuka kameranya lagi, mengaktifkan kamera depan, lalu menekan simbol record. "Guys, Echa barusan ngomong kasar. Coba diulang, Cha!"

"Apaan sih, kok lu annoying banget hari ini?" Echa merebut ponsel Adnan lalu mematikan rekamannya. "Buka passcode nya." Pintanya.

"3242."

"Apaan?"

"Itu passcode nya."

"Artinya apa tuh?"

Intonasi suara Echa sudah tidak semenakutkan sebelumnya, menandakan bahwa suasana hati gadis itu sudah mulai membaik.

"Cari aja sendiri."

Echa mendengus kemudian beralih kepada pengaturan di  ponsel Adnan, gadis itu baru saja mau mengganti lockscreen milik Adnan, tapi kemudian gagal karena ponselnya direbut Adnan kembali.

"Privasi orang gak boleh buka-buka." Ujar Adnan.

"Cuma mau ganti lockscreen doang? Apa salahnya?"

TrouvailleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang