Beep.. beep.. beep.. beep.. beep.. beep..Tap!!
Senyuman berkembang di bibir Lee Jieun, bisa bangun setiap hari sebelum jam alarm berbunyi merupakan kepuasan tersendiri buat nya. Setidak nya buat gadis kaya raya seperti Jieun, hal sederhana seperti itu saja sudah bisa membuat bahagia.
Lee Jieun, gadis 27 tahun. Anak satu-satu nya pasangan Lee Sangsoon dan Lee Hyori. Bekerja sebagai Fashion Editor di salah satu majalah kenamaan, Vogue Korea.
Biasa nya sih anak gadis orang kaya itu jarang sekali ada yang bekerja, mereka hanya akan menghabiskan waktu untuk merawat tubuh lalu berbelanja gila-gilaan hingga rakyat jelata yang menyaksikan hanya bisa geleng-geleng kepala, Can't relate.
Tapi hal itu tentu saja wajar bagi mereka, itu dilakukan agar mereka tetap mempesona saat nanti akan di jodohkan dengan anak keluarga kaya lain nya. Memang agak tragis tapi begitulah cara kerja pernikahan di kalangan atas.
Tapi tidak bagi Jieun, meski dia memang suka berbelanja seperti layak nya nona besar lain nya tapi masalah perjodohan, Big No!!! Gadis itu masih punya pendirian untuk menentukan masa depan nya sendiri. Itulah yang selalu dikatakan Jieun pada kedua orang tua nya. Walau pun menerima keputusan Jieun tapi mereka agak ketar-ketir juga melihat anak semata wayang nya tidak pernah terlihat bersama pria entah sejak kapan.
Jieun melangkahkan kaki nya menuju satu ruangan di ujung kamarnya yang super luas. Benar-benar kasian sekali para pekerja di rumah ini, pasti sangat kelelahan saat membersihkan sudut rumah yang sebenarnya lebih mendekati disebut istana.
Gadis itu meletakan jari tangan nya ke atas alat detector lalu seketika pintu ruangan itu terbuka dengan sendirinya.
Sebuah Walking Closet bernuansa ungu warna kesukaan gadis cantik bersurai panjang itu memiliki luas nya sama besar dengan kamar tidur nya. Jika dua ruangan ini di gabung sudah pasti bisa dibuat anak-anak bermain bola karena terlalu lebar.
Jejeran pakaian tersusun rapih di sisi kiri ruangan, serta tas-tas yang di tata cantik di dalam lemari kaca tembus pandang dan juga sepatu yang berjejer bertingkat-tingkat mengisi ruangan yang membuat siapapun membuka mulut nya jika melihat pemandangan luar biasa ini.
Jieun mengeluarkan jari telunjuk nya seraya berjalan menyamping memilih sepatu apa yang akan di pakai nya hari ini, masalah orang kaya memang seperti itu. Bingung mau pakai yang mana saking banyak pilihan nya.
"Dior.. nope! Balenciaga.. nope! Ahh.. it's time for you to shine baby Louboutin!!" Sebuah sepatu berjenis Pump dengan sol berwarna merah di bawah nya menjadi pilihan Jieun.
Jieun sudah siap dan turun dari kamar nya menuju ruang makan untuk sarapan sebelum berangkat bekerja.
"Morning mami!" Jieun mencium pipi ibu nya yang sedang menuangkan madu ke atas waffle.
"Pagi sayang.. ayo sarapan dulu" ajak nyonya Lee pada anak semata wayang nya itu.
"Makan ini aja cukup" Jieun menyambar potongan apel yang memang sudah di kupas ibu nya di meja.
"Ji.. kamu tau? Nyonya Han mau menikah kan anak nya yang kedua loh.." lanjut Nyonya Lee.
Jieun sudah tau jelas kemana arah pembicaraan ibu nya ini. Jieun memang cantik luar biasa. Bahkan ada seorang pria yang mengatakan kalau kecantikan Jieun itu melebihi level manusia. Gadis itupun sering di salah kira sebagai selebriti. Namun di sepanjang 27 tahun hidup nya Jieun belum pernah merasakan yang nama nya pacaran.
Ada yang mengatakan bahwa ada 2 tipe jomblo di dunia ini, jomblo karena nasib dan jomblo karena pilihan. Tentu Jieun adalah tipe jomblo yang kedua karena entah sudah berapa puluh pria yang mendekati nya namun di tolak nya mentah-mentah.
KAMU SEDANG MEMBACA
L.O.V.E (KookU)
FanfictionWhen money can't buy happiness.. Buy shoes!!! -Lee Jieun