Pagi hari di kediaman keluarga Lee. seperti biasa, nyonya Lee selalu menyiapkan sarapan untuk keluarga kecil nya yang tercinta. Jieun pun sudah siap di meja makan sambil menyeruput jus jeruk yang baru saja di buat."Kamu semalam pulang jam berapa Ji? Mami kok engak tau?" Tanya Nyonya Lee sambil mengoleskan selai stroberri di atas roti yang baru saja dipanggang.
"Eung.. Biasa kok mi, mami aja ga denger aku pulang" jawab Jieun sambil membuang pandangan dari mata ibu nya.
Iya, Jieun sedang berbohong. dia takut ibu nya curiga. Karena beberapa hari ini gadis itu pulang telat karena menghabiskan waktu bersama Jungkook selepas pulang bekerja. masalah nya kan status mereka belum resmi berkencan, kalau ibu nya sampai tau dan menyangka Jieun sudah memiliki kekasih kan bisa heboh se korea selatan.
"Pagi sayang-sayang nya Papi" ayah nya Jieun datang dan ikut bergabung di meja makan sambil mengecup kening Jieun dan ibunya singkat.
".. eh kok anak nya Papi keliatan tambah cantik aja sih" kata Tuan Lee sambil tersenyum memandang Jieun.
"Anak nya Mami Pi.. kan Jieun mirip Mami" potong Nyonya Lee.
"Loh, kalo ga ada Papi kan juga ga akan jadi Jieun Mi" jawab Tuan Lee santai.
'hadeh'
"Iya iya.. eh tapi bener kata Papi deh. Jieun kok muka nya lebih cerah bersinar gitu ya Pi, kaya ada happy-happy nya gitu" kata Nyonya Lee sambil memperhatikan Jieun juga.
"Ciri-ciri orang kasmaran tuh Mi" sambung Tuan Lee lagi.
Jieun hanya bisa menggeleng kan kepala nya pelan, setiap hari menghadapi kelakuan kedua orang tuanya yang ekstra dan absurd. Mungkin karena sifat mereka berdua yang unik sehingga berjodoh, 100% soulmate.
"Mami sama Papi bisa ga sih engak lebay" kata Jieun memincing kan mata nya.
Pagi-pagi sudah drama, eh tapi kalau dipikir-pikir kalau tidak drama sih nama nya bukan keluarga Lee.
"Kalau berumah tangga itu harus selalu bercanda Ji, biar lebih berwarna. Ga monoton gitu-gitu aja" jawab ayah nya Jieun sambil menenguk segelas kopi nya.
"Jieun mah mana ngerti Pi.. kan dia belum berumah tangga"
'ngoook'
Haduh, mana kuat kalau begini, keinginan agar Jieun melepas masa lajang nya seperti sudah berada di puncak ubun-ubun kedua orang tua nya. Akibat nya sindiran-sindiran halus kerap di terima gadis berumur 27 tahun itu.
Memang bukan salah orang tua Jieun sepenuh nya sih, ini juga akibat sikap Jieun yang selalu menutup diri ketika bertemu dengan orang baru yang mendekati nya. Akhir nya orang tua Jieun jadi gemas sendiri. Tidak mau di jodoh kan, tetapi seperti tidak ada niat untuk mencari sendiri.
Untung saja ponsel Jieun berbunyi, jadi gadis itu bisa meloloskan diri dari pembicaraan rumah tangga yang bisa buat Jieun garuk-garuk kepala. Seketika gadis itu membaca pesan di layar nya dan senyuman muncul di bibir nya.
"Udah ya aku berangkat, udah di tunggu di kantor. Bye mami papi" pamit Jieun sambil mengecup pipi kedua orang tua nya singkat.
.
"Udah lama ya" kata Jieun ketika masuk mobil yang baru saja datang menjemput nya.
"Udah kaya supir taksi online nih aku nungguin di pinggir jalan, ga di suruh masuk dulu?" protes Jungkook tapi sambil tersenyum.
Iya, Jungkook beberapa hari ini benar-benar menjemput dan mengantar Jieun pulang kerumah nya atas permintaan dan paksaan dirinya sendiri. Tapi siapa sangka Jieun belum mengizinkan nya untuk masuk ke dalam rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
L.O.V.E (KookU)
FanfictionWhen money can't buy happiness.. Buy shoes!!! -Lee Jieun