Siklus itu kembali terjadi
Seperti sebuah adat kebiasaan yang tak bertepi
Dalam jangka tertentu kami harus tetap menjalani
Siap atau tidak bukanlah pilihan bagi kami
Karena ingin atau menolak, kami juga tak bisa pergiDalam gelap dan sunyi juga kami buta
Tentang arah tujuan yang sebenarnya
Kami hanya mampu menerka untuk sementara
Karena petunjuk kami sedang berdukaKami tidak bisa apa-apa
Selain terus melangkah sambil berdoa
Dan meyakini bahwa :
Sesuatu bernama takdir telah bertahta dan ditataSiapa yang tau tentang masa depan?
Bisa jadi kapal yang kami naiki karam dilautan
Atau malah terpontang panting di antara badai dan topan
Tetapi dalam luasnya sanubari,
Kami juga mendamba kesuksesan
Jauh dari menginginkan hal diatas untuk didapatkan
Kami ingin melabuhkan kapal kami dengan selamat di dermaga
Dan menjemput orang yang akan bergantian menjaga
Mengemban amanah untuk selanjutnya
Agar kami dapat melangkah khusyuk dalam petualangan selanjutnya#qotrunadahasna
KAMU SEDANG MEMBACA
H.O.P.E
PoetryTentang harap yang hanya bisa meratap Tentang mimpi yang ingin segera terjadi Tentang rasa yang menjelma jadi kata Tentang ikatan yang terkekang keraguan Aku ingin bersuara