Oleh : Hasna Nabila Qotrunada
Hembus bayu mengerling padaku
Membelai ikal rambut panjang hitam yang tergerai
Mengelus kulit bahu dan lengan yang halus
Meraba tiap inci lekuk leher hingga dada
Mendesirlah titik rasa peka insan manusia
Menggugah kesadaran dalam batin yang lama terpejamPerjalanan ini harus berakhir di sini, kawan ...
Namun usiaku telah rapuh dipagut zaman
Dan bekal untuk petualangan lanjutan belum pula dipersiapkan
Dunia ini semakin menggila, kawan ...
Diri ini masih sangat hina untuk sekadar mengetuk pintu surgaTiada pernah selembar kain pun menjuntai menutupi rukma
Tiada pernah ada sujud di siang bahkan malam yang sepertiga
Tiada pula ada zikir yang terucap di bibir
Lalu dengan kurang ajar diri ini memohon lagi dan lagi
Kali ini ia berharap pula sebuah kesempatan
Untuk memulai kembali seluruh perjalanaan dan petualangan
Beralih menuju jalan yang dibenarkan dan diberkahkan
Mengharap ridho pada Sang Pemilik AlamSukoharjo, 20 Febuari 2019
#qotrunadahasna
KAMU SEDANG MEMBACA
H.O.P.E
PoetryTentang harap yang hanya bisa meratap Tentang mimpi yang ingin segera terjadi Tentang rasa yang menjelma jadi kata Tentang ikatan yang terkekang keraguan Aku ingin bersuara