Biar aku sampaikan sebuah cerita
Tentang mimpi dan cita seorang gadis biasa
Yang harus melilit tulangnya demi meraih itu semua
Dan membantu orang tua yang telah lebih dulu roboh rangkanya
Hidup ini terlalu kejam bagi tubuh ringkih itu
Hei lihatlah ...! bahkan kerangka ayahnya dan tanah telah menyatu
Mau tak mau ia berjuang hanya dengan sang ibu
Untuk meraih angan yang kian lama mulai berdebuTiadakah seorang pun dari kalian melihat itu?
Ia telah mengorbankan pikiran, tenaga, dan waktu
Namun kian kemari hidupnya bagaikan belenggu
Yang menjeratnya agar tak sempat memikirkan masa depan seperti duluKepada senja yang telah berlalu
Kepada hujan yang mengalunkan lagu pilu
Dan kepada malam, satu-satunya waktu untuk mengadu
Ia tumpahkan sesak dan asa menjadi satu
Lalu berharap suatu saat ia dan citanya dapat bertemu#qotrunadahasna
KAMU SEDANG MEMBACA
H.O.P.E
PoetryTentang harap yang hanya bisa meratap Tentang mimpi yang ingin segera terjadi Tentang rasa yang menjelma jadi kata Tentang ikatan yang terkekang keraguan Aku ingin bersuara