Happy Reading
.
.
Kini aku tahu apa arti cinta. Cinta bagi ku adalah saat kita tak sanggup melihatnya tersakiti, saat kesal dirinya memenuhi pikiran kita sepanjang hari, dan saat kita tersenyum melihat nya tersenyum.
.
Lagi-lagi berita heboh pelukis handal God Ithipat sedang ramai diperbincangkan di seluruh negeri ini. Bukan atas prestasi membanggakannya, namun kali ini karena berita penganiayaan terhadapnya.
Meow... Meow... Meow...
Suara munich mengeong terus menerus saat kucing itu menyadari sang majikan kini mulai sadar. God sedang berbaring di kasur salah satu rumah sakit di Bangkok. Ia berusaha menggerakan tubuhnya untuk turun dari tempat itu. Tapi apa daya, dia tak sanggup bahkan hanya untuk menggeser kaki dan tangannya.
"God! Syukurlah kamu sudah sadar. Terimakasih ya Tuhan." ucap rasa syukur seorang ibu kepada anaknya.
"Ma. Kenapa aku disini?" tanya God
"Kamu pingsan nak, setelah seseorang memukulimu."
God mengeryitkan matanya menahan sakit di kepalanya saat mencoba mengingat kejadian itu. Tapi kali ini bukan itu yang terpenting baginya.
"Dimana Bas?" tanya God tiba-tiba sambil mengedarkan matanya ke seluruh sudut ruangan.
Ibu God tak mengerti siapa yang dimaksud anaknya tersebut.
"Bas siapa nak?"
Dalam hati God bertanya-tanya, jadi kalau bukan Bas yang membawanya ke rumah sakit ini lalu siapa? Ia merasa sangat kecewa sekarang.
.
Tepat saat God diperbolehkan untuk keluar dari rumah sakit dan dinyatakan telah sembuh, saat itulah God segera bergegas mencari Bas. Semuanya tak seperti yang ia bayangkan. Ia pikir Bas akan ada saat terbangun dari pingsannya. Mungkinkah perjuangannya saat itu sia-sia.
Tempat pertama kali yang ia datangi adalah kediaman Bas, tapi God tak menemukannya disana. Kemudian ia mencari Bas di kafe tempat Bas bekerja, tapi hasilnya pun nihil sama hal nya seperti di kampus dan klub malam. Tempat yang pernah Bas kunjungi seluruhnya telah God sambangi. Sampai tak terasa kini langit sudah mulai gelap kembali.
"Kim, bisa tolong bantu aku?"
God akhirnya meminta bantuan Kimmon yang merupakan senior satu kampus Bas. Ternyata God dan Kim sudah saling mengenal sejak lama karena dulu mereka sekolah di SMA yang sama.
"Tentu saja P'. Ada apa?" tanya Kim.
"Bisakah kamu mencari tahu dimana Bas."
Kimmon terdiam sejenak. Kim tahu kalau God menyukai Bas karena saat itu God yang menceritakannya sendiri. Tapi perkataan God barusan membuat Kim menjadi cemas. Apa mungkin terjadi sesuatu antara mereka berdua.
"Baiklah P'." jawab Kim.
.
Keesokannya
Pagi yang tentram di fakultas kedokteran kini tidak setenram biasanya. Para mahasiswa sibuk berbisik-bisik satu sama lain akibat melihat pemandangan tak bisa pagi ini. Seseorang yang asing yang bukan berasal dari fakultas itu tiba-tiba berdiri dengan santai tepat di tangga pelataran kampus. Ia terus mengedarkan pandangannya kekanan dan kiri seperti menunggu seseorang datang.
"Hei bukankah itu P'Kim dari fakultas seni! Sedang apa dia disini." bisikan salah satu mahasiswa pada temannya.
Semua orang yang datang tak bisa menolak pesonanya. Tubuh tinggi dan wajah tampannya begitu mempesona. Ia selalu tersenyum manis saat juniornya menyapanya. Tentu saja itu membuat mereka yang mendapat senyuman itu seperti mendapatkan rezeki nomplok (?) yang tak terduga dipagi hari.
![](https://img.wattpad.com/cover/138626959-288-k500828.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of Munich
FanfictionMunich adalah seekor kucing jantan yang dimiliki oleh lelaki bernama God Itthiphat Thanit. Entah takdir apa sehingga melalui si kucing ini God dipertemukan dengan sang pujaan hati yang merubah dirinya menjadi pribadi lain atau orang lain menyebutnya...