Miracle

934 114 14
                                    

Happy Reading

.

.

Sebuah galeri terlihat ramai didatangi oleh banyak orang. Mereka semua datang berbondong bondong hanya untuk melihat lukisan-lukisan yang bahkan terlihat abstrak namun artistik. Tak ayal semua orang tersebut mayoritas adalah wanita, mereka sebagian datang hanya karena pemilik puluhan lukisan tersebut yang katanya sangat tampan.

Pelukis bernama lengkap God Itthiphat Thanit kini sedang hangat-hangat nya diperbincangkan. Ia semakin dikenal karena lukisan karyanya baru saja masuk dalam pameran lukisan taraf internasional. Atas prestasi nya tersebut ia masuk dalam berita dan surat kabar seluruh Thailand. Bukan cuma karena lukisannya, nilai plus yang menjadikannya dikenal adalah ketampanannya yang tingkat dewa. Tak heran mungkin ini lah yang membuat dirinya bernama 'God'.

"Bagaimana perasaan anda saat anda sekarang dikenal banyak orang?"

"Tentu saja saya tak menyangka."

"Melalui lukisan yang terinspirasi dari kucing saya sendiri saya bisa sampai ketahap kehidupan yang seperti ini." Ucap God sambil menunjukkan kucingnya yang ada dipangkuannya sedari tadi.

"Apa ada pesan yang ingin anda sampaikan untuk penggemar anda?"

"Ah Ya. Saya ucapkan terima kasih pada penggemar dan juga rekan media karena telah mengapresiasi karya saya." Ucap God lagi.

Itulah sedikit percakapan saat God di wawancarai oleh media Thailand. Sesuai quote hidupnya yaitu 'stay humble' sehingga meskipun ia terkenal ia masih rendah hati. Dan bonus yang membuat ia digandrungi banyak wanita adalah karena dirinya yang berstatus single.

.

Pameran tersebut kini telah berakhir. Sang pelukis yaitu God kini tengah membantu merapihkan lukisan yang baru saja dipamerkan bersama para staf lainnya yang membantunya. God memandangi lukisan yang paling ia sukai. Tentu saja lukisan kucingnya yang bernama munich. Munich adalah kucing keberuntungannya.

Sejak ia memiliki munich hidupnya dipenuhi dengan hal-hal baru yang membawanya menuju kesuksesan. Meskipun ia baru 2 tahun memelihara munich, tapi munich sudah ia anggap keluarga baginya. Pertemuan God dengan munich bukan karena God sengaja mengadopsinya dari toko hewan, tapi karena ia tak sengaja menemukan munich saat ia pulang kerumah. Mungkin kucing ini memang dikirim tuhan untuk memberikannya keberuntungan.

"God. Semuanya sudah beres?" Ucap seseorang yang merupakan pemberi dana terbesar untuk diselenggarakannya pameran ini.

"Iya P'. Terimakasih sudah membantuku membuat pameran ini."

Selang beberapa menit kemudian semua staf pun telah pergi hanya menyisakan God sendiri. Keluarga God pun sudah kembali lagi ke rumahnya. Mengapa God tak pulang bersama keluarganya? Itu karena God sekarang tidak tinggal bersama mereka. Ia tinggal sendiri dalam sebuah apartemen tentu saja ditemani munich.

Ngomong-ngomong God baru ingat kalau ia tadi membawa kucingnya dan sementara ia menaruhnya di ruangan istirahat.

Ceklek

"Munich. Maafkan aku mengurungmu disini." Ucap God.

God mengedarkan pandangannya karena tak melihat keberadaan munich di keranjangnya.

"Munich?"

"Dimana kamu sayang?"

"Keluarlah! Ayo kita pulang."

God terus mencari munich disana. Akhirnya sudah hampir seluruh sudut ruangan itu ia telusuri tapi tetap saja tak menemukan munich. God mulai panik sekarang. Ia yakin tadi ia mengurung munich sementara di ruangan ini.

Because of MunichTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang