"Behind The Rain Of Love"

PART 1

Eshghg....eshghhhggggg
(Suara angin berdesir)

Wanita itu berjalan menelusuri trotoar untuk ke Rs sebab ia ingin melihat pacarnya yang sedang sakit.

Ia tak pernah bicara kepada pacarnya bahwa ia selalu datang pada saat ia sakit.

Ia puas melihat pacarnya dari kejauhan, dan saat itu ia selalu berpikir bahwa dirinya harus terus bertahan karena ia yakin pacarnya akan sadar dengan tingkahnya selama ini.

Dia hanya bisa peduli kepada si dia, perhatian beribu-ribu banyaknya. Itupun semuanya kadang tidak di dengarkan padahal demi kebaikannya si dia juga.

Wanita itu selalu salah di mata si pacarnya itu, padahal Ia tak pernah mempermasalahkan perbuatannya pacarnya malahnya ia menerima lapang dada.

Si wanita itu memang selalu di ganggu oleh lelaki lain, tetapi Ia mengacuhkan lelaki itu. Dan lebih memilih untuk bersama Pacarnya, dirinya bertahan sebisanya.

Sedangkan si pacarnya itu selalu purbasangka kepada wanita itu, tanpa ia memikir logikanya. Seandainya memang wanita itu tidak menyukai pria yang bersamanya buat apa ia bertahan hanya rasa sakit yang ia dapatkan. Tetapi semuanya hanya bisa ia terima dengan kesakitan sebab ia selalu berdoa dan berdoa, doanya yang membuatnya kuat.

Ia bertahan karena ia nyaman dengan pria itu walau pria itu selalu menyakitinya ia terus nyaman.

Banyak yang selalu memandang wanita itu sebagai wanita spesial dan langkah, sebab ia kuat dalam hal hubungannya yang selalu di sakiti tapi ia menganggap sakit itu sebagai kebahagiaan.

Ia menganggap setelah ada duka melanda, maka akan ada kebahagiannya yang bertubi-tubi.

Pria itu tanpa ia sadari pacarnya sangat tulus untuk menyayanginya dan menerima semua keadaannya serta rela di sakiti, tapi mengapa ia belum sadar?

Wanita itu juga selalu berusaha kuat karena ia hanya manusia biasa yang dapat berdiri kuat karena 1 tulang saja. Ia hanya wanita yang menerima semua kesakitan itu dan duka itu menjadi sebuah suka dan kesenangan.

Wanita itu juga sabar dan sabar karena ia tahu bahwa kesabaran akan berbuah manis.

Ia juga bisa bertahan karena ia sudah terbiasa di perlakukan begitu. Ia hanya bisa cemburu di dalam diamnya karena ia Iri akankan seseorang yang bisa melihat pria itu dari dekat, mendengar suaranya serta bercanda gurau.

Keinginan wanita itu hanya bisa bertemu dengan Pria itu, ia hanya ingin melihatnya sedetik saja.

Ia kuat akankan sakit yang ia derita juga serta menderitanya, tetapi ia kuat di balik hujan ia utarakan kesedihannya lewat hujan. Karena dalam hujan ia tak dapat di lihat ia sedang apa?

Wanita itu hanya wanita sederhana yang selalu menginginkan sebuah kepedulian si pria itu.

Apakah tetesan air matanya, pengorbanannya, perjuangannya, kerelaannya tidak bisa menjadi saksi akan ketulusannya kepada si pria itu?