[7] Competition

52 16 10
                                    


Semoga sukaaaa!! ❤️

Happy reading:)

"Jangan menyerah ketika ada orang yang meremehkan lo, tapi berjuanglah karena dibalik itu, banyak orang mendukung lo."
🍃🍃🍃

Sandra menghembuskan napasnya, entah mengapa pertandingan hari ini sedikit membuatnya tegang, tidak seperti biasanya dimana ia terlihat santai. Sandra sebenarnya masih belum mengetahui seberapa hebat kakak tingkatnya, yang ia dengar selama 3 tahun SMA Indonesia, ia yang menjadi juara taekwondo.

Matanya kemudian terfokus ditengah keramaian penonton yang sebagian besar tak lain adalah murid SMA Indonesia, ia melihat kedua orang tuanya, Tara dan Bara, dan Geora.

Sungguh tidak mungkin jika Sandra harus menyerah sekarang disaat keluarga menonton pertandingannya. Meskipun ini bukan kali pertama mereka menonton Sandra. Seperti pengecut bukan?

"Gue harus bisa." Gumam Sandra pada dirinya sendiri.

Menunggu waktu pertandingan dengan menahan sedikit gemetaran pada tangannya bukan hal mudah untuk Sandra. Hingga namanya disebutkan, Sandra memakai head guard dan body protector kemudian berjalan kearah tempat dimana semua siswa SMA Indonesia telah berkumpul.

"San," langkah Sandra berhenti dan mendapati Rindi memanggilnya.

"Semangat, gue yakin lo bisa." Rindi tersenyum tipis. Sandra mengangguk, "Thanks, Rin."

Sekarang giliran nama Kakak kelasnya yang dipanggil.

Thalia Bramantyo.

Muncullah seorang gadis dengan pakaian sama sepertinya, sabuk yang sama, dan wajah yang terkesan santai tak ada beban, mungkin dia sudah berasumsi akan mengalahkan Sandra kali ini.

Sandra dan Thalia maju untuk bersalaman sebagaimana peraturan dalam SMA Indonesia.

"Ternyata sabuk kita sama," Sandra tersenyum menanggapi ucapan Thalia.

"Tapi, liat aja, tahun ini gue bakal wakilin sekolah lagi." Lanjut Thalia. Sandra hanya diam, tak merespon.

Pak Narto, sang pelatih ekskul Taekwondo, bersiap memberi aba-aba dimulainya pertandingan.

Sandra mulai menggerakkan kakinya, menargetkan tubuh Thalia, tapi langsung ditepis cewek itu. Sandra akui sekarang melawan Thalia memang tidak mudah.

Thalia memutar kaki kirinya dan tepat mengenai pinggang Sandra. Sandra membalas serangan Thalia. Pertandingan kali ini cukup membuat murid SMA Indonesia merasakan ketegangannya.

Mereka bertanya-tanya apakah posisi Thalia akan digeserkan oleh seorang Sandra? Atau Thalia akan kembali memegang kejuaraan taekwondo di sekolah ini. Beberapa murid kelihatan santai karena mereka berpikir jika jelas Thalia akan kembali memenangkan pertandingan ini.

Tinggal 30 detik lagi ronde pertama akan berhenti, dimana lawan Sandra saat ini telah mendapatkan poin 5 sedangkan dirinya masih mendapat 2. Pukulan dari kaki terus diberikan dari mereka berdua, hingga berhentinya ronde pertama bertepatan dengan Sandra berhasil menyerang tubuh Thalia bagian kanan.

3-5

Mereka berdua diberi istirahat 1 menit, Sandra berlari menuju Neska, cewek itu telah bersiap menyodorkan minuman untuknya.

"Rebut point itu di ronde kedua, San."
Sandra mengangguk.

"Wow, gue gak nyangka tuh cewek boleh juga maennya." Disisi lapangan lain, Daraz geleng-geleng kepala melihat aksi Sandra.

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang