[1] October 26, 2017

151 47 126
                                    

Selamat membaca! ❤️

"Terkadang sesuatu yang tak terduga, bisa menjadi penyebab datangnya kebahagiaan besar dalam hidup."

🍃🍃🍃

Jangan pernah bilang pada Sandra bahwa cinta itu menyenangkan.

Sungguh hukum terlarang bagi siapapun yang mengatakan itu padanya.

Jika orang mengatakan menyenangkan, maka seorang Brigitta Liora Sandranova akan berkata omong kosong.

Seperti keadaanya sekarang ini. Sandra duduk sendirian di pojok belakang kelasnya yang sepi.

Ia memutar bola matanya. Mungkin kalian bertanya apa yang dilakukan Sandra di kelasnya.

Kalian pasti tau jika menjadi 'nyamuk' itu tidak enak?

Disinilah pelarian Sandra, melihat kelas kosong jelas lebih baik.

Sandra menghembuskan napas. Menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi kayu, perlahan tanpa izin satu sosok muncul dalam otaknya. Ia membuka matanya cepat, menggeleng-gelengkan kepalanya.

Entah dari mana tiba-tiba wajah itu muncul.

Bodoh. Umpatnya.

Bagi Sandra, tak berguna jika otaknya memikirkan sosok itu. Orang yang membuatnya ingin memakan dia hidup-hidup.

Niat awal ingin bimbel bersama Starla, temannya rusak karena kehadiran seseorang.

Orang yang tak ada dalam ekspetasi Sandra.

Arsenilo Gerarta.

Ah. Sudahlah. Ia malas memikirkan cowok itu.

Membangun tembok pertahanan kuat selamanya adalah cara yang tepat. Tepat hingga ia tak dapat merasakan Apa yang dirasakan Geora, kakaknya.

Sesuatu dalam sakunya yang bergetar menggantikan fokus Sandra.

"Halo, Ma."

"Liora, kamu dimana?"

"Masih di sekolah."

"Ayo, pulang. Ini udah jam 2. Masih inget kan kita harus hadirin pernikahan adik temen mama nanti sore?"

Okeh. Sandra melupakan hal ini.

"Inget kok, Ma."

"Ya udah, mama tunggu di rumah."

Sambungan terputus. Sandra memastikan penampilannya nanti akan terlihat normal. Bukan kusut seperti orang gila.

Baru lima langkah ia berjalan, dering benda pipih itu Kembali menghentikannya.

Siapa yang menelponnya jam segini? Tidak mungkin ibunya.

Nama yang tertera membuatnya terdiam, terkejut, dan tak menyangka.

Ia mencoba menetralkan dirinya sekarang dan menekan tombol hijau disana.

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang