Pagi hari di kediaman Lisa terasa sangat ramai, pasalnya pagi ini seluruh keluarga Sehun berkumpul disana bahkan Taeoh pun ada sedang bermain dengan Kakeknya.
"Jadi sekarang Taeoh lebih menilih Harabeoji daripada Appa?." tanya Sehun seraya mengusak kepala anak lelaki itu.
Taeoh menatap Sehun penuh tanya, "Tentu saja Harabeoji!." seru anak itu.
Mata Jongin membulat. "Ohh jadi begitu?."
"Kata Harabeoji, jika Taeoh memilih Harabeoji, nanti Taeoh bisa tinggal bersama Appa dan Eomma."
Tuan Oh tersenyum kemudian mencium pipi Taeoh. Sementara itu Sehun dan Lisa saling bertatapan setelah melihat ekspresi wajah Jongin dan Seulgi yang terlihat bahagia.
"Kai, Papa dan Mama akan kerumah Seulgi malam ini untuk melamarnya untukmu."
"Pa biar Kai saja." ujar Jongin.
"Jangan Pa. Kai itu lambat. Papa saja." seru Sehun dengan kerlingan mata menggoda Jongin.
"Sehun." geram Kai.
"Sehun benar Kai. Jika hari ini saja Papa hanya diam apa Papa bisa seperti sekarang? Papa yakin tidak. Kalian akan terus saja mengulur waktu."
"Jangan berdebat, ayo makan." seru Nyonya Oh.
Keluarga itu pun kini beralih menuju meja makan untuk sarapan bersama dengan masakan hasil karya Nyonya Oh bersama dua calon menantunya, Rose dan Jisoo.
***
Menuju siang Lisa diantarkan oleh Sehun menuju kampus. Hari ini seharuanya Lisa tak ada kelas, hanya saja tiba-tiba ada kelas pengganti yang harus ia ikuti.
"Jika selesai hubungi aku. Aku akan ke kantor sebentar." ujar Sehun sebelum Lisa keluar dari dalam mobilnya.
Lisa mengangguk. "Hati-hati Oppa." ujarnya seraya mengedipkan mata.
Sehun terkekeh melihat godaan gadisnya itu. Kemudian ia melambaikan tangan pada Lisa yang kini telah keluar dari dalam mobilnya.
Sehun menatap Lisa yang kini setengah berlari menuju gedung kelasnya. Ia terkekeh pelan saat melihat Lisa tak sengaja menyenggol orang. Dasar ceroboh. Pikir Sehun.
Namun kemudian Sehun diam saat melihat Lisa berinteraksi dengan seseorang yang ditabraknya itu.
Kenapa mereka terlihat sangat akrab? Siapa dia?
***
Sehun bekerja dengan tak tenang. Pikirannya terus teringat pada Lisa dengan pemuda yang tidak ia kenal itu. Dokumennya yang menumpuk bahkan hanya tersentuh beberapa, tak ada niatan lagi untuknya bekerja.
Sehun melirik jam di tangannya. Ini waktunya ia menjemput Lisa. Ia pun segera beranjak. Namun sayang suara ponsel menginterupsinya.
Lisa memanggil.
"Ya Sayang... Aku akan segera datang."
"Hmm Hun sebenarnya aku mau mengabari. Kau tak perlu menjemput. Aku bertemu teman lamaku, kami akan makan siang bersama dan nanti dia akan mengantarku pulang. Kau tak perlu menjemputku."
Sehun mendengus sebal. "Kau di~~~."
"Hun sudah dulu ya. Kau tak perlu khawatir, Aku akan segera pulang."
Panggilan diakhiri sepihak. Sehun meremas ponselnya kesal. Ia tak pernah diabaikan seperti ini.
Lisa...
Dia pergi dengan siapa?
Kenapa sampai memperlakukannya seperti ini?
Padahal beberapa saat lalu gadis itu memperlakukannya selayaknya sepasang kekasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIJODOHIN [Complete]
Fiksi Penggemar"Demi Tuhan, Lisa baru masuk kuliah, masih mau belajar dan kerja, bukan nikah muda." --- Lisa *** Title : DIJODOHIN Cast : Sehun, Lisa Genre : Romance Rate : T *** 2018©Dy