5. Terciduk

6.4K 598 9
                                    

Lisa berjalan cepat menuju parkiran kampus, menghampiri Sehun yang memang sengaja menungguinya.

"Hun, apa yang kau lakukan pada mereka?."

"Mereka?."

"Yang beberapa hari lalu mendatangiku."

"Aku tak melakukan apapun."

Lisa menghela nafas panjang. "Bohong. Kau membuat mereka di drop out!."

"Ahh itu."

"Kenapa kau melakukannya? Kau tak perlu melakukan itu Hun."

Sehun menghela nafas panjang. Tangannya terulur mengusak kepala Lisa. "Mereka mencoba mencelakaimu lagi."

Lisa membulatkan matanya. "Benarkah?."

Sehun mengangguk. "Seseorang mengirimku sebuah video percakapan mereka."

Lisa merengut. Ia tak habis pikir mereka merencanakan hal itu untuknya.

Sehun kembali mengusak kepala Lisa. "Sudah jangan dipikirkan. Ayo kita pulang. Aku dengan orangtuamu akan pergi ke Hawaii untuk berlibur."

Lisa mengangguk. Semalam orngtuanya memang berencana untuk berlibur berdua. Biasanya mereka selalu bersama saat melakukan liburan. Tapi kali ini mereka hanya ingin berdua. Menyebalkan sekali.

***

"Mama tidak kasihan pada Lisa? Lisa dirumah sendiri Ma."

Mama Choi terkekeh. "Ada Sehun."

Lisa menatap Ibunya curiga. "Mama merencanakan sesuatu?."

"Maksudmu?."

"Jangan pura-pura tak mengerti."

Mama Choi menghela nafas. "Mama hanya ingin kalian saling mengenal lebih dekat lagi." jeda sesaat. "Kau bisa mengajak temanmu jika ingin."

"Papa ingin kalian segera menikah." ujar Papa choi yang sedari tadi hanya menyimak saja. "Papa ingin cucu."

"Papa...."

"Sudahlah, nanti kita tertinggal pesawat. Kau tak perlu mengantar. Masaklah sesuatu untuk makan siang kalian." ujar Mama Choi sambil melirik Sehun yang sedang duduk di area belakang rumah keluarga Choi.

Lisa menghela nafas kemudian mengangguk. "Berhati-hatilah." ujarnya sambil memeluk orangtuanya bergantian.

Sepeninggal orangtuanya. Sehun dan Lisa hanya duduk di atas sofa, menonton televisi yang menampilkan sebuah drama.

"Hun, kau ingin makan apa?."

"Aku belum ingin makan. Kau saja."

"Aku juga tak ingin. Aku mengantuk."

Sehun terkekeh, tangannya terulur meraih Lisa dalam dekapannya. "Tidurlah, nanti aku memindahkanmu ke kamar."

Sehun menatap Lisa yang mulai memejamkan mata dalam dekapannya. Sesekali ia mengelus kepala dan punggung gadisnya itu.

"Lisa... Aku tak tau bagaimana perasaanmu. Tapi aku mulai menyukaimu."

***

Lisa perlahan terjaga, ia tersenyum saat merasakan tempat tidur yang nyaman. Ia bersyukur setidaknya Sehun menepati janji padanya.

Setelah membuka matanya dengan sempurna ia menoleh ke arah kanannya. Ia mengerjap sesaat.

"Hun, sedang apa?." tanya Lisa pada Sehun yang yang sedari tadi memang hanya duduk di pinggiran tempat tidur ditemani sebuah ponsel pintar ditangannya.

"Menemani seorang bidadari tidur." jawab Sehun seraya menyimpan ponselnya. Ia menghadap Lisa yang kini duduk di sampingnya. "Tidurmu cukup? Kau mau apa sekarang?."

Lisa nampak berpikir sejenak. "Makan? Kau sudah makan Hun?."

Sehun menggeleng. "Ayo kita masak sesuatu."

Sehun turun terlebih dahulu membiarkan Lisa yang ingin mencuci muka sebelum memasak.

"Hun, kau tak ingin pulang dulu?." tanya Lisa begitu ia sampai di dapur.

"Kau ingin aku pulang?." tanya balik Sehun tanpa menatap Lisa.

"Bukan begitu." ujar Lisa. "Hanya saja, memangnya kau hanya akan memakai pakaian itu? Maksudku, kau butuh pakaian lain."

"Nanti Kai akan meengantarkannya."

Lisa hanya mengangguk, tak ingin menanggapinya lagi. Ia mengambil beberapa buah-buahan dari dalam lemari es kemudian ia kupas dan potong.

"Hun, apa Kai memiliki kekasih?."

Sehun menoleh pada Lisa. "Kenapa kau bertanya tentang itu?."

"Tidak apa-apa, hanya penasaran tentang sesuatu."

"Apa itu?."

"Aku dijodohkan denganmu, tapi jika Kai tidak memiliki kekasih, kenapa aku tidak dengan Kai yang notabennya dia Kakakmu?."

"Kau ingin Kai?." tanya Sehun dengan nada yang semakin dingin.

Lisa menghela nafas. "Bukan seperti itu Hun. Aku kan bilang hanya penasaran saja. Selama ini yang aku kenal itu hanya Jisoo Eonni dan Rose. Tapi aku belum mengenal kekasih Kai. Kau ini sensitif sekali." Lisa mencebik kesal.

Sehun menatap Lisa sendu. "Bukannya sensitif. Hanya saja, jika kau ingin Kai aku sebaiknya mundur. Aku tak ingin kau terpaksa denganku."

Lisa menatap Sehun sambil tersenyum dengan sebelah tangannya terangkat membelai pipi pemuda itu. "Tidak Hun, bukan begitu. Aku bukan ingin Kai. Aku hanya ingin tau saja."

Sehun mendekat, lalu tangan kanannya terulur memeluk pinggang gadis itu. "Lalu siapa yang kau inginkan?." bisik Sehun diiringi sebuah kecupan ringan ditelinga Lisa.

Lisa terkekeh, ia menatap Sehun yang kini juga menatapnya penuh antisipasi.

"Jawab." tuntut Sehun.

"Tentu saja....." Lisa tersenyum. "Kau. Oh Sehun."

Sehun merengkuh kedua belah pipi Lisa kemudian mencium gadis itu dengan lembut dan perlahan. Namun semakin lama ciuman itu semakin dalam dan menuntut. Bahkan kini Sehun mengangkat Lisa hingga gadis itu duduk di atas meja. Atmosfir semakin panas, bunyi kecipakan dari keduanya pun semakin intens terdengar.

"Lisa...." ujar Sehun dengan suara beratnya yang sangat dalam.

Lisa membuka matanya yang pertatapan langsung dengan mata sayu milik Sehun. "Hun-ah...."

Sehun memiringkan wajahnya.

"OH SEHUN!."

Lisa mendorong Sehun hingga pemuda itu terhuyun, kemudian keduanya berbalik kearah sumber suara.

Disana ada Jongin, menatap mereka dengan nyalang sambil menutup mata seorang anak kecil dalam dekapannya.

"Apa yang kalian lakukan?." tanya pemuda itu sambil berjalan kearah keruanya.

Sehun menurunkan Lisa dari atas meja sambil menghela nafas panjang.

"Kami tak melakukan apapun."

"Iya tak melakukan apapun sampai aku datang. Jika aku tak datang, siapa yang tau?." omel Jongin.

"Appa.... Kenapa menutup mata Tae?." rengek anak dalam dekapan Jongin.

Lisa membulatkan matanya. "Appa? Kai kau memiliki anak?."

"Jangan mengalihkan pembicaraan." tegas Jongin. "Aku tak akan membiarkan kalian berdua saja. Aku dan yang lain akan tinggal disini juga."

"Bagaimana Taeoh?."

"Ada Mamanya. Kau tak perlu mengkhawatirkan Taeoh! Kau! Aku tak akan membiarkan kau berbuat sesuatu Oh Sehun." ancam Jongin sambil menunjuk wajah Sehun.

***

Bersambung...

***

Saya akan update jika sedang semangat.
Vote dan komen menentukan semangat atau enggaknya.

Salam

Dy

DIJODOHIN [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang