PLEASE,..STAY WITH ME..(End)

12

Selang seminggu sudah semenjak Jungkook memilih meninggalkan Taehyung di kamarnya waktu itu. Dengan ucapan yang terdengar mengambang di telinga Taehyung. Memang Jungkook sempat mengatakan kalau dia ingin mengakhiri hubungan mereka. Namun di sini hanya Jungkook sendirilah yang mengatakannya secara sepihak. Tanpa ada balasan perkataan atau sekedar jawaban dari Taehyung.

Taehyung tau saat itu Jungkook tengah emosi dan sangat labil. Jadi apapun yang menjadi keputusannya bukanlah di pikirkan secara matang. Hanya sekedar terlintas di kepala lalu di ucapkan. Tanpa tau akibat yang akan menimpa diriny sendiri.

Seperti saat ini, Jungkook kini tengah berusaha menata hatinya tak kalau rasa rindu datang menghampiri. Seminggu tak melihat Taehyung nyatanya mampu menyadarkannya akan sikap keliru yang di ambilnya saat itu. Tapi mau bagaimana lagi Jungkook tetaplah Jungkook. Sosok keras hati dan keras kepala. Gengsinya selalu menjadi yang utama. Sedikitpun tak mau bermurah hati mengakui kesalahan. Kalau saja dia mau sedikit menurun kan egonya mungkin saat ini dia masih bisa merasakan kehangatan saat Taehyung memeluknya dengan penuh kasih sayang.

Tapi mengingat kejadian soal minggu lalu hati Jungkook kembali di bikin sakit. Sakit saat masih terbayang wanita yang si lihatnya beberapa minggu lalu dengan kekasihnya itu. Sakit karna permintaan Taehyung yang jelas jelas takkan pernah bisa dia kabulkan.

Seminggu tanpa kabar satu sama lain, gak ada telponan atau sekedar chating. Baik Jungkook maupun Taehyung sama sama memilih untuk diam tidak menyelesaikan masalah mereka. Diamnya Taehyung malah membuat Jungkook menyangka kalau Taehyung benar benar menjalin hubungan dengan wanita itu.

" Bahkan kau sama sekali tak menghubungiku hyung.... " Desah Jungkook.

Pasrah... Jungkook pasrah jika memang hubungannya dan Taehyung berakhir seperti ini. Jungkook sadar diri kalau dirinya bukanlah sosok yang mampu memberikan apa yang Taehyung mau. Jadi setidaknya dengan begini semoga Taehyung mengerti, itu menurutku Jungkook.

Lain Jungkook lain juga Taehyung. Seminggu tak ada kabar Jungkook membuatnya uring uringan. Ingin marah tapi takut Jungkook malah semakin merajuk. Di bujuk pun percuma karna Taehyung tau betul sikap anak itu. Makin di bujuk makin maningkat keras kepalanya. Makanya dia lebih memilih diamkan dulu sampai suasana hati Jungkook kembali tenang.

" Aku pulang dulu ya... " Pamit Jungkook sore itu pada Chun Jii saat mereka sudah selsai mengerjakan tugasnya.

" Ya... Hati hati... bawa motor kan...? " Balas Chun Ji.

" Ok.. Tenaga aja... Sampai besok.... " Jungkook melambai meninggalkan Chun Jii dengan sepeda motornya. Membelah kota Seoul dengan tenangnya. Kecepatan masih di normal. Bukan gak mau sok sok ngebut hanya saya menikmati angin sore terasa sangat menenangkan buat Jungkook apalagi sekarang suasana hatinya masih terbilang tidak baik. Nyaris 10 hari masih kekeh dia dengan pendiriannya. Berpikir sendiri kalau dia sudah memutuskan Taehyung waktu itu. Jadi sudah tidak punya hak jika dia merindu. Rindu sendiri tanpa bisa melampiaskannya.

Acara mari menikmati angin sore dengan motor bututnya ternyata harus terganggu oleh sebuah motor yang nyatanya telah mengikutinya sedari tadi. Rasa takut tiba-tiba menghampiri Jungkook. Apalagi setelah di telitinya dari kaca Spion motornya yang mengikuti nya adalah seorang polisi. Terlihat dari seragam yang di kenakannya.

Jungkook panik, pasalnya dia lupa membawa SIM. Jika saya polisi itu memeriksanya sudah jelas Jungkook akan kena tilang. Jungkook menambah kecepatan motornya berharap bisa lolos dari polisi yang mengikutinya itu. Tapi nihil semakin dia menambah laju motornya makan polisi itu juga semakin mengejarnya. Dan lihatlah bahkan sekarang polisi itu sudah bisa mensejajarkan laju motornya dengan Jungkook.
Jungkook makin panik dan jelas dia akan semakin melanggar peraturan jika makin menambah kecepatanya. Sudah di pastikan Jungkook akan menginap untuk beberapa malam di hotel prodeo berlantai dingin itu.