18

3.9K 299 26
                                    










Mendekati hari 30 semenjak putusnya hubungan Jungkook dan Taehyung dan hampir 2 minggu yang lalu suara terakhir Taehyung yang ia dengar saat pria itu mengucapkan selamat untuk hari specialnya.

Mulai membiasakan diri melewati hari hari tanpa adanya sosok yang selalu mengisi hari dan relung hatinya. Membenamkan dalam dalam ke dasar sanubarinya sebuah rasa yang kadang kala menyeruak ingin timbul kepermukaan mencari penyejuk kegundahan hati tidak membuatnya larut dalam kesedihan akibat yang namanua merindu.

Rindu..

Siapa bilang Jungkook tak rindu Taehyung.

Amat.....

Sangat  malah...

Tapi sekali lagi dia bisa apa. Hatinya akan terasa semakin perih kala mengingat jika yang di rindu sedikitpun tak memberi celah lagi untuk dia bisa merasakan hangatnya pelukan kala rindu itu terbalaskan. Manisnya sebuah ciuman kala bibir itu berucap kata sayang. Dan nikmatnya syurga kala raga itu bersatu bersentuhan.

Kenangan

Hanya tinggal kenangan

Yang akan selalu di simpan rapi di sidut hati seorang Jeon  Jungkook. Pemuda manis itu pertama kali mengenal bagaimana itu cinta, bagaimana itu di manja di perhatikan bahkan di sayang sepenuh hati dan bahkan pertama kali dalam hidupnya mengenal yang namaya bercinta lewat pemuda itu.

Kim Taehyung

Dialah yang pertama kali memberi segalanya.
















Di tempat lain

Sebut saja pemuda berparas tampan bak dewa itu, pemuda yang hanya dengan sekali menetap matanya kau akan merasa seolah dia akan mampu membewamu dalam kendalinya. Yang kharismanya tak terbantahkan.

Kim Taehyung masih di ambang kebimbangan. Berfikir keras akan dua pilihan . Antara ingin menyudahi derita hati yang berkepanjangan akibat tak kuat menahan hati yang juga tak jauh beda dengan mantan kekasihnya. Terasa menyiksa sanubarinya kala perasaan 0itu datang.
Tapi bimbang melanda saat dia berprasangka sendiri. "  Apa Jungkook akan memaafkannya jika dia mau meminta maaf dan meminta kembali...?"














Ketukan yang terdengar terburu dan tak sabaran terdengar jelas di telinga Jungkook saat dirinya tengah asik begelimang kertas kertas putih. Awalnya abai dan memilih acuh. Namun suara bising dari pintu itu begitu mengganggu sehingga ia memilih meletakkan kertas kertasnya dan melangkah membuka pintu.

" Siapa yang malam malam begini datang bertamu..."  gerutunya.







Onix hitamnya dibuat melebar  saat tangannya berhasil menarik knop pintu dan membukanya lebar lebar. Bahkan belum sempat Jungkook mengeluarkan suara hendak bertanya  "  Ada apa ...?" Tubuhnya sudah di tabrak oleh tamu yang tak di undangnya itu.

Brukkk.

Nyari oleng kalau saja dia sendiri tak berusaha menahan dengan kedua kakinya.

Tubuhnya di dekap erat oleh tamu yang nyatanya seorang pria yang hampir sebulan ini di rindukannya. Membenamkan kepala diperpotongan leher dan bahunya mengusap lembut dan seakan menuntun Jungkook agar terbenam di perpotangan lehernya juga. Bisa di rasakan nafas memburu dan debaran jantung pemuda itu akibat dada mereka yang saling berhumpitan. Terakhir ucapan yang begitu halus dan yang paling ingin Jungkook dengar akhirnya dari keluar dari mulut pemuda itu.

" Maafkan aku Jungkook..ah.....Maaf....sekali lagi.....aku tak mempercayaimu...." Ucapnya sedikit terputus nyaris tergagab.

" Kau tau...merindukanmu adalah hal yang paling menyiksaku...aku yang salah....tak mendengar penjelasanmu..." lanjutnya lagi kini dengan semakin memebemkan kepalanya lebih dalam di bahu Jungkook.

PLEASE,..STAY WITH ME..(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang