Jeno dan Jaemin hanya diam di dalam mobil, tidak ada yang mau membuka suara, karena Jaemin memilih untuk tidur sebentar. Sedangkan Jeno masih fokus kepada jalanan gelap yang mereka tempuh.
"Jen, udah jam berapa?" tanya Jaemin membuka suara setelah dari tadi diam.
"Jam tiga pagi, kenapa?"
"Diusir dari kost gak ya gue," tanya Jaemin.
"Lo bawa kunci kan? Semoga aja nggak," jawab Jeno.
Hening kembali.
Jaemin masih tertidur sampai Jeno menghentikan mobil didepan kost Jaemin.
"Jaem, bangun."
"Udah didepan kost lo nih," lanjutnya.
Jaemin pun menggerakkan badannya, tanda bahwa ia telah mendengar Jeno dan mengucek-ngucek mata setelahnya.
Jaemin memegang kepalanya, masih saja terasa nyut-nyutan, efek dari alkohol tersebut.
"Lo bisa? Mau gue anterin ke atas gak?" tanya Jeno. "Gak usah, gue bisa sendiri kok," jawab Jaemin dan membuka pintu mobil.
"Makasih Jen," ucap Jaemin yang memberi salam hormat kepada Jeno, dan dibalas juga oleh Jeno.
Untung saja pintu utama belum di gembok, tumben sekali?
Jaemin pun naik ke lantai 2, memegang pegangan tangga dengan tangan kanan dan tangan kiri memegang kepalanya.
"Tau gini gue nolak mentah-mentah waktu di ajak Jeno. Ah, bangsat." gumam Jaemin.
Jaemin berjalan menuju kamarnya dengan sempoyongan, karena tidak ada pegangan apa apa lagi.
Ia pun sampai didepan kamarnya nomor 9 dan membuka pintu, tentu saja lelaki itu tidak lupa untuk melepas sepatunya di depan kamar sebelum masuk dan mengunci pintu setelahnya.
Gelap. Tanpa babibu, Jaemin langsung loncat ke tempat tidur dan memeluk guling kesayangannya itu.
🫧
Minju yang sudah tertidur lelap pun merasa aneh, kenapa tiba-tiba ada bau alkohol didekat nya? Minju pun membuka matanya perlahan dan mengamati sekitar. Ini masih kamarnya kok.
Tapi, kenapa ada tangan di pinggangnya? Minju tadinya sudah ingin berteriak, tapi ia tahan dulu karena memutuskan untuk membalikkan badannya untuk melihat dan—
AAAAAAA!!!!
Jaemin pun terbangun dan terloncat kaget dari tidurnya, lebih tepatnya jatuh dan tersungkur di lantai.
Karena terkejut, Minju juga langsung mundur dan terguling jatuh ke lantai. Untung saja ia sempat menarik selimut sehingga pantatnya tidak merasakan sakit.
"Siapa lo?!" seru Minju takut.
Jaemin yang masih pusing langsung mengelus-elus pantatnya yang sakit karena menghantam lantai kamar Minju, lalu ia mendongak.
"Lo yang siapa? Ngapain lo dikamar gue malem malem begini?" ujar Jaemin yang masih shock.
"Lo gila apa? Jelas jelas ini kamar gue! Ngapain lo ada disini, hah? Dasar mesum!" seru Minju, marah.
"Heh asal lo tau ya, gue ini tuh cowo baik baik, gak mesum kayak yang lo pikirin!"
"Pokoknya lo mesum! Tadi aja lo meluk meluk gue!"
KAMU SEDANG MEMBACA
WRONG ROOM ✓
Teen FictionBerawal dari salah masuk kamar, berakhir menjadi salah masuk ke hati? Warning: harsh words. © TAROVELVET, 2018. - First publish: 12 Dec' 18 Finished: 02 Jun' 19 Revised: 20 May' 22 Finished revised: 22 May' 22