16: Healing or Disaster?

5.9K 895 127
                                    

"Gimana?" tanya Ryujin sesaat Hyunjin sampai di rumahnya.

"Apanya yang gimana?" tanya Hyunjin balik.

"Beb, kamu udah putus kan dari Minju?" tanya Ryujin tak sabaran.

Hyunjin mengangguk dengan lemah lalu menatap lantai dengan sendu, "Iya, aku diputusin,"

Mata Ryujin langsung berbinar-binar, "Serius? Bagus dong!" ujarnya, langsung memeluk lengan Hyunjin, tetapi di tepis oleh cowok itu.

"Kamu kenapa sih?" tanya Ryujin dengan raut wajah heran.

Hyunjin masih setia mengatupkan bibirnya, enggan menjawab pertanyaan dari gadisnya.

"Hyunjin," seru Ryujin pelan sambil mengusap rambut Hyunjin.

"Hm?"

Ryujin pun mendekatkan wajahnya ke telinga Hyunjin lalu berbisik, "I love you, you know that, right? I will never leave you."

Hyunjin bergidik, sedetik kemudian cowok itu tersenyum miring lalu menarik Ryujin ke pangkuannya dan memeluk pinggang ramping gadis itu, "You know that I love you even more, right?"

Ryujin mengangguk lalu tersenyum penuh kemenangan, dan membuat bibir keduanya bertemu.

🫧

"Minju bangun nak, ada paket,"

"Minjuuuuuu,"

Minju tak kunjung bangun-bangun.

"Sayanggg,"

"PAKEEEEEEEEEEEEEEETTTTTT"

Cklek

"Ampun deh, beneran harus neriakin paket baru kamu mau bangun, nih?" ujar Jaemin setelah Minju membuka pintu kamarnya.

"Hng? Ada apa, kok pagi-pagi dateng?" tanya Minju sambil menguap.

"Good morning, cantik. Hari ini, ada kelas gak?" tanya Jaemin.

Minju menggeleng, "Gak ada lah, kan hari ini hari Sabtu?" ujar Minju sambil mengucek matanyax

Jaemin mengangguk senang, "Siap-siap gih."

"Ha? Ngapain emangnya?" tanya Minju heran.

"Kaki kamu sakit, atau ada lecet gak?" tanya Jaemin.

Minju mengerutkan keningnya, "Gak ada, emang kenapa sih?"

"Yaudah, berarti bisa jalan, kan?" tanya Jaemin lagi.

"Ya.. bisa," jawab Minju.

"Oke deh kalau gitu, satu jam lagi nanti ada kurir dateng, terus kamu udah harus mandi dan siap-siap ya," ujar Jaemin yang masih mengenakan piyama itu.

"Terus, apa hubungannya sama kurir paket?" tanya Minju terheran-heran. Maklum, baru bangun tidur jadi otaknya belum jalan.

"Kurirnya mau ngajak jalan," ujar Jaemin sambil membalikkan badannya.

"Udah ya, pokoknya satu jam lagi," ujar Jaemin lalu kembali ke kamarnya.

Minju masih berusaha mencerna perkataan Jaemin.

"Maksudnya, ngajakin jalan?" gumam Minju sendiri.

Minju pun menutup pintu kamarnya, menarik handuk dan masuk ke toilet.

Tidak perlu waktu lama, Minju sudah selesai dandan dan juga rapi.

"Mbak Minjuuuu, ada pakeeeet,"

Minju buru-buru membuka pintu kamarnya, kirain beneran ada paket. Gak taunya, itu Jaemin.

WRONG ROOM ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang