20: The Last Chapter.

9K 864 87
                                    

Setelah selesai dengan semua permainan di Timezone, akhirnya Jaemin dan Minju pun duduk di kursi yang telah di sediakan.

Jaemin ngos-ngosan, "Capek."

Minju terkekeh, "Sama, dehidrasi nih."

"Mau minum?" tanya Jaemin.

"Minum apaan? Kan air kita udah abis," seru Minju sambil mengipas-ngipas dengan tangannya.

"Enggak, mau minum bubble tea, nggak?" tanya Jaemin.

Minju langsung membulatkan matanya senang, "Ayo!"

"Tapi bentar dulu, aku masih capek nih." lirih Jaemin sambil menutup matanya.

"Iya yaudah, yang penting kan kamu yang menang?" ujar Minju memperingatkan.

Jaemin langsung tersenyum penuh kemenangan, "Ayo, karena aku yang menang, jadi sekarang ikutin aku, ya?"

Minju mengangguk, "Where are we going?"

Jaemin berdiri, lalu mengenggam tangan Minju, "To a secret garden,"

Minju terkekeh pelan, "Kayak beneran ada aja?" ledek Minju.

Jaemin menautkan kedua alisnya, "Beneran ada dong, gak percaya nih sama aku?"

"Bukan gak percaya, tapi masa sih, jaman sekarang masih ada secret garden? Bahkan taman aja udah susah ditemuin." ujar Minju.

"Not a real secret garden, sih. You'll see it later." ujar Jaemin.

"Yaudah, yuk? Kita beli bubble tea sekarang," ajak Jaemin sambil mengenggam tangan Minju.

Padahal Minju juga gak bakalan lari kemana-mana, tuh. Tapi di gandeng mulu.

🫧

"Kamu mau mesen apa, Ju?" tanya Jaemin sembari melihat menu.

"Hmm, aku pesen Hazelnut Milk Tea aja," ujar Minju, "Kalau kamu?"

"Ganti orderan, aku gak jadi mesen bubble. Aku mau pesen Ovaltine Macchiato aja," ujar Jaemin.

Setelah selesai, mereka berdua pun bergegas menuju parkiran.

"Oh iya, nih punya kamu. Tadi ketinggalan," ujar Jaemin sambil menyodorkan airpods milik Minju setelah keduanya sudah duduk di dalam mobil Jaemin.

"Oh my, thank God. Aku kira jatuh entah di mana, ternyata ada di sini. Makasih loh," ujar Minju.

"Tidur gih, perjalanannya jauh." ujar Jaemin sambil mulai menjalankan mobilnya.

"Berapa lama emangnya?" tanya Minju.

"Hmm, mau dua jam kayaknya." ujar Jaemin.

Minju menautkan kedua alisnya, "Hah? Serius? Masa jauh banget?"

"Udah ah, rahasia." Jaemin menolak untuk menjawab lebih jauh, karena kalau jawab terus ya udah gak surprise dong, namanya?

Akhirnya setelah perjalanan selama hampir satu jam, Minju beneran tertidur dengan sangat pulas di mobil Jaemin.

Jaemin menoleh sekilas kearah Minju lalu tersenyum manis memandangi calon gadisnya yang kini sudah tertidur pulas.

Jaemin pun menyingkirkan helaian poni milik Minju yang menutupi wajahnya, dan menaruhnya di belakang telinga Minju.

"Minju, ayo bangun." bisik Jaemin pelan.

Minju menggeliat, kemudian mengucek kedua matanya sambil menguap, "Udah sampai ya?"

WRONG ROOM ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang