13: Festival

1.5K 270 3
                                    


"Udah, Na gapapa. Pasti berhasil," kata Jae.

"Aku takut, Jae. Gimana kalo mic nya ada yang ga nyala?"

"Gausah mikir gitu, ah. Bisa-bisa, percaya aja. Performers nya lho udah siap semua. Aku yang perform aja gak grogi."

Aku cuma bisa ngangguk. Aku sama Jae lagi di backstage dan 5 menit lagi acara bakal dimulai. Jae jadi salah satu performer mewakili sekolah sebelum nanti main star nya tampil. Aku ditugaskan untuk jaga backstage dan ngatur keluar masuknya performers supaya semua berjalan tepat waktu. Aku juga bantu ngecheck kelengkapan properti termasuk mic, itu kenapa aku takut banget mic nya ga nyala karena itu salah satu hal yang paling krusial. Aku udah gamau lagi ada acara bentak-bentakan waktu evaluasi nanti.

"Okay, MC naik sekarang," ujarku memberi komando buat MC.

MC naik dan lampu sorot menyala, acara dimulai. Jantungku rasanya udah mau copot, takut kalau tiba-tiba mic yang dipakai MC ganyala. Begitu MC mulai dan micnya nyala, tanganku yang dari tadi aku kepal langsung bisa rileks lagi. Pada saat itulah Jae menyisipkan jari-jari tangannya yang panjang di sela-sela jari-jariku dan dia genggam tanganku erat.

"Udah bisa mic nya, gausah takut lagi," kata Jae sambil tetap memandang ke depan.

Aku cuma bisa noleh ke arah Jae yang tingginya jauh di atasku. Aku gabisa mengalihkan pandanganku dari side profile nya dia. Entah mataku yang ga beres atau apa, tapi baru kali ini aku sadar kalo dia itu cukup tampan.

"Lihatin terus aja gapapa, biar kamu naksir sekalian."

Jantungku berdegup dua kali lebih cepat daripada saat nungguin mic nyala. Dia bukannya bikin aku makin tenang tapi bikin aku makin ga karuan. Aku memandang ke depan dan berusaha fokus tapi gabisa karena setiap kali aku berusaha fokus, tangan Jae yang hangat selalu mengingatkan kalau tanganku ada di dalam genggamannya.

"Jae, kamu habis ini up ya," ujarku sambil tetap memandang ke depan.

"Okay."

"Semangat."

"Pasti," Jae lalu melepas genggaman tangannya lalu menaruh tangan kanannya di atas kepalaku.

"Udah kubilang semua bakal baik-baik aja kan?" katanya sambil tersenyum. Dia lalu pergi ke atas stage dan perform bersama Taylor, gitar kesayangannya. Lagu She Will Be Loved nya Maroon 5 terdengar tambah manis waktu Jae yang menyanyikannya.

Semakin aku ngelihatin Jae dan menikmati penampilan dia, semakin aku takut. Takut kalau perasaan ini bakal bikin kita menjauh satu sama lain. Aku sering denger, kalau ada lelaki dan perempuan yang bersahabat, yang bisa memisahkan mereka cuma perasaan mereka sendiri. Dan aku gamau itu terjadi sama kita berdua.

Jae menoleh ke arahku dan tersenyum.

Maaf Jae, tapi aku gabisa semakin jatuh sama kamu.

Fragile [DAY6 - Jae]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang