deg
Soojung kecelakaan?
Mendegar itu Jongin segera meninggalkan rapat dan pergi menuju rumah sakit. Tidak peduli apapun ia harus segera kerumah sakit saat ini.
Soojung dan anaknya membutuhkan dirinya.
Dengan nafas terengah Jongin menghampiri sang ibu yang kini berada didepan ruang operasi. Dilihatnya Yuri saat ini tengah menangis.
"ibu, bagaimana keadaan Soojung?" tanya Jongin yang terlihat kacau saat ini.
"Soojung didalam, maafkan ibu, Jongin" ucap Yuri masih menangis.
Kyungsoo keluar dari ruang operasi mendatangi Jongin yang terlihat kacau.
"Soojung harus dioperasi, kita harus menyelamatkan bayinya. Kau setuju apa tidak?" tanya Kyungsoo.
"lakukan yang terbaik, lakukan yang terbaik untuk Soojung dan anakku, hyung" pinta Jongin yang diangguki oleh Kyungsoo.
"aku akan berusaha menyelamatkan keduanya. Berdoa saja" setelah itu Kyungsoo langsung masuk kedalam ruang operasi.
"bagaimana kejadiannya?" tanya Jongin pada sang ibu.
"ibu, meninggalkan Soojung sendirian dia bilan ia ingin kekantormu namun ibu masih banyak pekerjaan. Soojung menunggu taksi dan sebuah mobil menabraknya. Itu disengaja Jongin, ibu melihatnya" ucap Yuri mengingat bagaimana kejadiannya.
Rahang Jongin mengeras mendengar cerita sang ibu, seseorang sengaja menabrak istrinya. Lalu netra-nya tertuju kearah seorang lelaki yang kini tengah berlari menuju suatu ruangan. Itu Myungsoo, lelaki itu tengah mencari-cari seseorang.
"ibu, aku titip Soojung. Kabari aku jika terjadi sesuatu" ucap Jongin sebelum pergi. Ada sesuatu yang harus ia pastikan.
Jongin mengikuti kemana arah Myungsoo saat ini. Dilihatnya Myungsoo kini sedang memarahi seseorang. Dugaan Jongin semakin kuat setelah melihat sosok itu. Kim Jennie, kini terbaring dengan tangan digips.
"kau sudah gila? apa kau tidak berpikir jernih jika Jongin tau kau menabrak istri dan anaknya? dimana otakmu, ya tuhan!" ucap Myungsoo memarahi adiknya yang kini menangis tersedu.
Tangan Jongin mengepalkan tangannya. Ia benar-benar akan menghancurkan gadis itu jika sesuatu terjadi.
"bantu aku oppa, bantu aku mendapatkan Jongin. Ku mohon" pinta Jennie kepada kakaknya.
"ck kau meminta bantuanku disaat kau sudah begini? kemana otakmu saat melakukannya!" Myungsoo semakin marah.
"aku mencintai Jongin, oppa. Tidak seorang bisa memilikinya jika aku tidak bisa memiliki Jongin!" pekik Jennie frustasi.
Myungsoo hanya menggeleng tidak percaya akan kelakuan adiknya. Sudah cukup Jongin mendengarnya, ini akan semakin berbahaya.
"oppa, kumohon. Aku mencintai Jongin" Jennie menangis memohon kepada kakaknya.
"kau akan kembali ke Australia, bersama ayah dan ibu" ucapan final Myungsoo membuat Jennie menatapnya tak percaya.
"tidak! sebelum Jongin menjadi milikku aku tidak akan kemana-mana!" Jennie tidak terima dengan keputusan kakaknya.
Mendengar itu Jongin segera memunculkan dirinya membuat kedua saudara itu terkejut. Apalagi Jennis yang kini merasa takut dengan tatapan Jongin.
"aku tidak akan pernah menjadi milikmu, jalang! Jika kau berani menyentuh Soojung maupun anakku. Kau akan kehilangan segalanya!" ancam Jongin yang kini mencengkram rahang Jennie membuat gadis itu semakin ketakutan.
Myungsoo tidak akan bisa berbuat apa-apa, ini kesalahan adiknya.
"oppa, aku mencintaimu" Jennie menangis dihadapan Jongin namun lelaki itu tidak menghiraukan sama sekali.
"sebentar lagi polisi akan datang" ucap Jongin lalu pergi meninggalkan keduanya yang kini terdiam.
—
"bagaimana keadaan putriku?" tanya Yunho yang baru saja datang bersama Chanyeol.
Keduanya langsung meluncur kerumah sakit setelah Jongin memberitahu jika Soojung kecelakaan. Sebelum itu, Chanyeol sempat memukul Jongin karna tidak bisa menjaga istrinya.
"dia belum keluar sedari tadi" ucap Jongin yang terus menatap kearah ruang operasi. Tak lama keluar Kyungsoo, dokter yang menangani Soojung.
"Jongin, selamat! Bayimu laki-laki" ucap Kyungsoo membuat Jongin mengucapkan syukur. Anaknya kini telah lahir kedunia.
Anaknya bersama Soojung.
"lalu bagaimana keadaan Soojung?" tanya Chanyeol yang kini ikut bersuara.
"keadaannya sudah membaik, ia akan sadar beberapa saat lagi" ucap Kyungsoo sebelum pergi meninggalkan semuanya.
Jongin maupun keluarganya tak henti mengucapkan syukur akan keadaan Soojung maupun anaknya. Lelaki itu segera masuk kedalam ruangan.
Kini ia melihat istrinya tengah terbaring seperti tengah tertidur. Lalu seorang perawat memberikan bayi mungil itu kepada Jongin.
Lelaki itu menatap penuh bahagia kearah sang bayi, mirip sekali dengan dirinya.
"bangunlah, sayang. Anak kita sudah lahir" bisik Jongin yang kini tengah menggendong anaknya.
Soojung mengerjapkan matanya, ia melihat sekeliling. Ada Jongin menggendong seorang bayi. Lalu dilihatnya ke perutnya yang kini sudah rata.
"Soojung, kau sudah sadar?" ucap Jongin begitu melihat Soojung yang sudah sadar.
"J-Jongin, b-bayiku" ucap Soojung perlahan berusaha memulihkan kondisinya.
"bayi kita, Soojung. Ini bayi kita" ucap Jongin yang kini memperlihatkan bayi laki-laki mereka kepada istrinya. Soojung berusaha untuk duduk dan meminta Jongin membiarkan ia menggendong bayinya.
Soojung terpana melihat bayinya, sungguh wajahnya benar-benar mirip dengan Jongin.
"Taeoh" ucap Soojung menahan tangis bahagianya. Bayi yang selama ini ditunggunya. Bayinya dengan Jongin.
"terima kasih sayang, terima kasih sudah mau bertahan untuk kami" Jongin mengecup kening Soojung lalu membawa keduanya kedalam pelukannya.
Jongin berjanji setelah semua kejadian ini, ia akan bertanggung jawab dan membahagiakan keluarga kecilnya.
end
asikkk udah end wkwkkwkwkkwkwk
maafin aku kalo gak ngefeel endingnyaaa, kesannya kayak maksa tp gimana ya:( aku udah gak ngefeel lagi ngelanjutinnya huhu ide awal tbtb hilang:(((((
semoga kalian suka ya sama endingnya. Happy end kan☺️
terima kasih sebanyak-banyaknya aku ucapin buat yang udah baca + vomment cerita ini dari awal sampe aku bisa namatin. Ini cerita kedua aku yang tamat setelah MBA akhirnya sisa 1 cerita yang belum tamat hehehehehe
aku mohon maaf jikalau ada penulisan atau pairing yang gak kalian suka🙏🏻
see you di cerita-cerita selanjutnya yaaaa❣️