Soojung duduk disebuah taman, sepulang dari rumah ayahnya ia tidak langsung pulang kerumah. Mengingat ia berkata jika akan pulang sore.
Ia kembali menangis, mengapa ayah dan kakaknya sebenci itu padanya. Soojung bahkan tidak tau salahnya apa.
"gunakanlah, sedari tadi aku melihatmu menangis" ucap seorang lelaki yang memberikan sebuah sapu tangan pada Soojung.
"terima kasih" Soojung mengambilnya dengan senyuman terpaksa.
"perkenalkan aku Myungsoo, Kim Myungsoo" lelaki itu
"Soojung, Jung Soojung" ucap Soojung lagi dengan senyuman tulusnya.
"jangan menangis lagi, aku tidak bisa melihat perempuan menangis" Soojung hanya mengangguk patuh yang membuat Myungsoo terkekeh.
"a-aku harus pergi" Soojung langsung beranjak namun lelaki itu menahan tangannya.
"biarkan aku mengantarmu, keadaanmu tidak baik-baik saja" Myungsoo menawarkan untuk mengantar Soojung kembali.
"tidak perlu, aku bisa sendiri" ucap Soojung yang langsung berlalu meninggalkan lelaki bernama Myungsoo itu.
"gadis yang menarik"
—
"darimana kau?" tanya Jongin ketika melihat Soojung memasuki rumah. Disampingnya ada Jennie yang kini menatap remeh kearah Soojung.
Soojung kembali merasakan sesak melihat semuanya. Ia hanya berlalu mengabaikan suaminya.
"pulanglah Jennie" usir Jongin kesal diabaikan oleh Soojung. Ia tidak tau perasaan apa ini namun ia tidak suka dengan fakta Soojung mengabaikannya.
"oppaa aku ingin bermesraan denganmu" ucap Jennie manja.
"besok aku akan ketempatmu, sayang" Jongin membujuk kekasih-nya untuk pergi sekarang karna dia ingin berbicara dengan istrinya.
"baiklah oppa, aku menunggumu" gadis itu lalu mengecup pipi Jongin dan pergi meninggalkan rumah dengan hati yang kesal.
"Sooj-" ucapan Jongin terhenti saat memasuki kamar istrinya baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melekat ditubuhnya.
Jongin akui, tubuh istrinya sangat menggodanya. Bahkan Jennie tidak bisa menandingi tubuh istrinya sehingga Jongin tidak pernah melakukan kontak fisik apapun selain berciuman. Itupun Jennie yang memulainya, berbeda dengan Soojung.
Entah magnet apa yang kini menarik Jongin berjalan mendekati istrinya.
"kau sangat cantik, Soojung" Jongin mengusap pipi Soojung yang kini merona. Soojung malu, biarpun ia pernah melakukannya bersama Jongin tapi sekarang? Ia tidak ingin.
"jauhkan tanganmu dariku" ucap Soojung dengan lirih, hatinya berteriak ingin menolak Jongin namun tubuhnya berkata lain.
"bercintalah denganku, Sayang" pinta Jongin yang kini menatap Soojung dengan penuh gairah, Soojung tau arti tatapan itu. Bukan hanya sekali mereka pernah melakukannya.
"bercinta saja dengan kekasih tercintamu!" Soojung ingin melangkah meninggalkan lelaki itu namun Jongin langsung menariknya kasar dan mendorongnya ke ranjang.
"jangan membuatku marah, Jung Soojung!" Jongin kini berasa diatas tubuh Soojung dan menciuminya dengan panas dan kasar.
Soojung memberontak, ia tidak ingin disentuh Jongin. Namun, tenaga lelaki itu lebih kuat daripada Soojung. Soojung menangis memohon agar Jongin tidak menyentuhnya.
"lep-haaas" pinta Soojung dengan mata berurai air mata, ia tidak tau bagaimana caranya membuat Jongin berhenti.
plak
"diam dan turuti perintahku" Jongin menampar pipi Soojung. Sayang, nafsu Jongin lebih diatas segalanya. Ia memaksa Soojung untuk melayaninya.
Gadis itu hanya bisa menangis tersedu-sedu dengan perlakuan lelaki yang kini tengah berada didalam tubuhnya.
—
"ah akhirnya aku kembali ke kotakuuu" ucap seorang lelaki yang baru saja keluar dari pintu kedatangan bandara.
Sedangkan lelaki yang sedari tadi disebelahnya hanya diam tanpa merespon ucapan lelaki tadi. Pikirannya sejak tadi entah berada dimana.
"kita sudah dikorea, apa yang akan kau lakukan?" tanya lelaki yang banyak bicara tadi.
"aku akan mencari seseorang dan menepati janjiku" ucapnya singkat lalu pergi meninggalkan lelaki banyak omong tadi yang kini memasang tampang bertanya.
Ya, tujuannya kembali saat ini hanya ingin menepati janjinya bahwa ia akan kembali berada disisi seseorang.
"aku kembali, Jung Soojung"
—
Soojung kini meringkuk diatas tempat tidurnya, ia sudah pindah dari kamar Jongin sejak sejam yang lalu Jongin meninggalkannya.
Jongin pergi setelah melampiaskan nafsunya kepada Soojung. Tanpa sepatah katapun, setelah selesai ia hanya tersenyum sinis dan meremehkan Soojung.
Soojung benci itu namun dia tidak bisa melawan, Soojung benar-benar diperlakukan seperti wanita murahan yang ditinggalkan begitu saja. Soojung ingin semuanya berakhir namun ia masih mencintai lelaki yang kini berstatus suaminya itu.
Kini Soojung hanya bisa menahan semuanya sendiri, lagi-lagi Soojung hanya bisa berandai jika dulu ia menjauhi Jongin bukan malah menjadi kekasihnya.
Soojung berdiri dan berniat keluar kamar namun langkahnya terhenti saat melihat suaminya kini tengah asik bercumbu dengan kekasihnya.
Pandangan Soojung mengabur penuh dengan air mata yang kini tumpah. Terakhir yang ia ingat teriakan suaminya setelah itu semuanya gelap.
tbc
part ini sedihnya gak dapet ya? sorry ya karna aku lg hectic dan maksa banget buat up:(
chap ini emang pendek, kenapa? kehabisan ide nulis lagi. Niatnya chap depan udah bener-bener konflik habis tu tamat deh ehehehehehe
jangan ditunggu lanjutannya aku gatau kapan bisa lanjutinnya. Gakuat cuy nulisnya:(