1• Mimpi

1.3K 185 257
                                    

Hati-hati ini cerita abal-abal gak jelas😋

∆∆∆∆

Peluh keringat membanjiri dahi cewe berwajah putih langsat yang tengah bergerak gelisah di atas tempat tidur.

Wajahnya terlihat tambah pucat, erangan kecil terdengar dari mulut cewe putih tersebut.

Hal tersebut membuat cowo yang berada di sampingnya merasa terganggu.

"Jangan brisik, Ren. Ganggu aja, lo." ujar cowo tersebut dengan masih setia memejamkan matanya.

Meski suara erangan tak terdengar lagi, tetapi peluh keringatnya masih membanjiri dahi dan pelipisnya. Ia semakin bergerak gusar di samping cowo tersebut.

"NAYAAA!"

Cewe tersebut duduk terbangun dengan napas yang memburu, dadanya naik turun seperti habis lari cepat layaknya lomba lari yang ada di tv-tv gitu.

Cowo yang di sebelahnya lantas ikut terbangun mendengar suara pekikan dari saudarinya tersebut. Bisa ia duga bahwa saudarinya habis mimpi buruk.

Ya, mimpi buruk. Mimpi yang berdatangan semenjak kejadian beberapa bulan yang lalu terjadi.

"Tidur lagi aja, Ren." ucap Dimas~ Abang dari cewe bernama Rena. Dimas melirik jam digital yang tergeletak di atas nakas dekat ranjang tidur, "Liat noh, masih jam 3."

Cewe yang bernama Rena tersebut mengusap keringat yang membanjiri dahi dan pelipisnya, "Rena mimpi itu lagi, Bang."

Dimas lantas menepuk bahu Rena, "Makanya jangan diinget lagi, Ren. Lupain aja."

"Ngomong doang mah gampang, Bang."

Dimas terkekeh, "Maka dari itu, Ren," Ia mengangsurkan gelas berisi air minum kepada Rena, "Gue cuma ngomong, lo yang ngelakuin." lanjutnya menatap Rena yang tengah meneguk air yang ia berikan tadi.

"Lo pikir gampang ngelakuinnya?" Rena meletakkan gelas yang tersisa setengah di atas nakas, bersebelahan dengan jam digital di kamarnya.

"Ngeliat dari hal yang bikin lo mimpi buruk terus mah ga gampang, tapi--"

"Nah itu tau, Bang." potong Rena.

Dimas mendengkus sebal, "Gue belum selese ngomongnya, njir."

Rena terkekeh, "Sok atuh dilanjut nyariosna."

Dimas mendudukkan tubuhnya menjadi lebih tegap, "Emang bener kata lo, kalo ngelupain hal itu tuh ga gampang. Tapi apa salahnya kalo lo nyoba buat ngelupain? Ga muluk-muluk lah buat langsung lo lupain secepatnya, pake cara slow aja."

"Pake cara slow kan, Bang?" Dimas mengangguk, "Nah! Rena juga lagi terapin itu mulai dari Abang ngomong untuk pertama kalinya ke Rena."

"Halah omong doang, hasilnya gak ada sama sekali." Dimas mendengus tak percaya, "Kejadiannya udah 7 bulan yang lalu kali, masa sampe sekarang belum bisa ngelupain?"

"Orang gue belum bisa ngelupain terus harus gimana, Bang? Gue harus amnesia gitu?"

"Ide bagus tuh!"

RENAZICO (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang