14• Ketemu

177 39 27
                                    

"Bang Dimas digebukkin."

"Hah?! Gimana ceritanya?!" Fikri dan yang lain terlonjak kaget.

Rena menggeleng tak tau, "Gue harus samperin Abang!" lalu ia bangkit untuk ke kamarnya.

"Ambilin kunci motor kita, Ken, Go, Vir!" seru Fikri yang diangguki Ken, Diego, dan Virdi. Sedangkan Fikri, Zen, dan Zico mengekor dibelakang Rena.

Pandega yang melihat itu hanya diam saja, dia sama sekali tak peduli. Memang sombong!

"Lo mau kemana, Ren?" tanya Zico khawatir.

Ia tak menjawab. Ia sekarang tengah memakai jaket yang pas untuk keluar malem. Dan bergegas mengambil kunci motor dan menuju ke garasi.

Lantas Zico dan yang lain juga ikut mengekori Rena. Mereka menyambil kunci motor dari tangan Ken, Virdi, dan Diego.

"Go, lo bawa mobil aja, ya." suruh Zen. Diego pun mengangguk.

Lalu setelah itu, mereka berenam mengekori Rena yang tengah terburu-buru.

∆∆∆∆

"Serahin aja adek lo sama gue."

Dimas menggeleng  "Gak bakalan! Lo itu pengecut, anjing!"

"Wow!" Stefan tersenyum smirk.

"Mau gue abisin lo?" decih Stefan meremehkan.

"Gue gak takut, banci!"

"Mau lo apa sih?"

Stefan mengalihkan pandangannya dari Dimas ke Radit~ teman kuliah Dimas, "Lo tanya sama gue?"

"Lo pikir gue ngomong sama setan gitu?" ucapnya sedikit ketus.

Stefan tertawa mengejek, "Lo tanya mau gue apa? Mau gue itu adeknya dia!" jawab Stefan menunjuk Dimas.

"Rena maksud lo?"

"Yes, she is."

Stefan sengaja membawa pasukannya untuk bisa mengancam Dimas agar Dimas mau menyerahkan Rena padanya.

Tapi yang didapat malah perlawanan, Dimas sama sekali tidak mau menyerahkan Rena pada Stefan.

Radit tak tau apa masalahnya. Ia hanya ikut untuk membantu Dimas.

Dan Jova yang tadi menghubungi Rena, ia tak sengaja lewat sini karena memang rumahnya berada disekitar sini.

Jova ingin membantu, tapi ia lebih dulu memberitahu Rena.

"Lo emang pengecut!" sentak Dimas.

"Yee.. Lo masih nyolot aja, bro." sahut Felix~ teman Stefan.

∆∆∆∆

Rena dan para sahabatnya itu berhenti disalah satu jalan yang sangat sepi.

Rena mengeluarkan ponselnya dan mendial nomor Jova.

"Halo, Ren?"

RENAZICO (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang