6• Chummy

303 75 73
                                    

"Halo, Abang Rena yang ganteng."

Dimas tersenyum lebar, "Sadarkan kalo gue itu ganteng."

Rena berdecih, "Cowo ya ganteng lah, kalo cantik itu cewe." lalu ia duduk disamping Dimas di ruang makan.

"Ga kesiangan lagi, Ren?" tanya Fera yang tengah meletakkan roti selai coklat di piring Rena.

Rena menggeleng, "Enggak dong. Udah diajarin sama Zico cara buat bangun pagi."

"Zico?" beo Duxeiro, "Pacar kamu?"

Rena mencebikkan bibirnya, "Bukan, Yah. Zico itu temennya Rena, dia itu yang ngajarin Rena belajar fisika." jelasnya.

"Calon pacar lebih tepatnya." ledek Dimas.

Fera memasukkan bekal kedalam tas milik Rena, "Keliatannya Zico itu baik."

"Dia udah punya gebetan kali, Bang." Rena memutar bola matanya malas, "Kalo Zico ga baik mah dia ga bakal mau ngajarin Rena, Ma."

"Sebelum janur kuning melengkung, bolehlah ditikung." kekeh Duxeiro.

Dimas mengangguk setuju, "Tuh dengerin Ayah ngomong."

"Kamu itu Mas, ngajarin yang enggak-enggak." ucap Fera geleng-geleng kepala.

"Ayah ngajarin Rena buat nikung gitu?" decak Rena, "Buat apa, Yah? Yang ngejar-ngejar Rena aja banyak, ngapain Rena harus ngejar?" sombongnya.

"Mereka ngejar-ngejar elo itu karena elo abis nyuri, makanya dikejar." ujar Dimas yang mendapat tonyoran dari Rena.

"Anjir, lo kira gue tukang nyuri?!"

"Ayah ga bilang tuh kalo nyuruh kamu buat nikung," ucap Duxeiro, "Kan Ayah cuma bilang kalo 'sebelum janur kuning melengkung, bolehlah ditikung' cuma gitu doang kok."

Fera memberikan susu coklat kesukaan Rena, "Mas, malu sama umur." tegurnya terkekeh.

"Sama aja, Yah." kesal Rena, "Secara ga langsung, Ayah itu udah ngajarin Rena buat nikung."

"Enggak, Ren." Dimas membela sang Ayah, "Kan Ayah cuma bilang, bukan ngajarin elo."

"Tuh," Duxeiro berucap, "Dimas aja paham Ayah ngomong apa."

"Udah Ren ga usah didengerin." lerai Fera.

Rena mengiyakan saja, lalu ia kembali melanjutkan makannya dan menyelesaikan minum susu kesukaannya.

"Abang kuliah pagi?" tanya Rena.

Dimas menggeleng, "Siang, Ren."

"Kok udah rapi?"

"Mau ketemu doi dong, Ren." ujar Duxeiro.

"Emang gitu, Dim?" tanya Fera.

Dimas mengangguk, "Iya dong, Ma. Emangnya Si Rena, ga punya doi." ejeknya.

Rena mendengus kesal, "Gue yakin doi lo itu bakal nyesel udah jadian sama lo."

"Ya enggak lah," Dimas menyisir rambutnya dengan jemari tangannya, "Secara gue kan ganteng, baik hati, dan tidak sombong. Mana mungkin dia nyesel?"

RENAZICO (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang