11• Seger

252 47 26
                                    

"Abangggg!!!"

Dimas lantas melempar bantal ke muka Rena karena berisik, "Apa sih?"

Rena balas menimpuk wajah Dimas dengan bantal, "Sejak kapan lo tidur di kamar gue? Bukannya lo pernah bilang waktu itu katanya, 'Gak lagi-lagi tidur bareng lo lah, digangguin mulu.' Terus kenapa sekarang tidur disini?"

Dimas berdecak kesal, "Ya suka-suka gue lah, abisnya gue kangen sama elo."

"Alah lo sukanya boong," Rena mencibir, "Yang selalu lo kangenin kan pacar baru lo itu. Mana mungkin ada stok kangen buat gue."

Dimas mendekati Rena dan berlendotan dipangkuan Rena, "Dia mah emang selalu gue kangenin, Ren. Tapi kalo elo beda ngangeninnya."

"Iya beda, kalo dia gegara romantis-romantisannya, nah kalo gue pasti gegara berantemnya kan?" Rena memainkan rambut quiff coklat milik Dimas.

Dimas terkekeh, "Nah itu lo tau."

"Bang," panggil Rena dengan masih memainkan rambut Dimas, "Hmm." gumam Dimas.

"Rena nanti mau jalan sama Zico, boleh, ga?" Dimas membuka matanya dan menatap Rena yang juga tengah menatapnya, "Kalo ga boleh juga gapapa." lanjut Rena.

"Berdua apa rame-rame?"

"Berdua." Dimas menghembuskan nafasnya, "Bukannya gue gak suka ya sama dia, tapi gue belum yakin aja dia bisa jagain elo, kalo Fikri sama yang lain kan gue udah kenal dari lama."

"Gue juga bisa percayain lo sama mereka, soalnya mereka itu udah bareng sama elo dari kelas 2 SD, mereka bakal jagain lo juga tanpa gue suruh."

"Intinya lo ga ngebolehinkan?" Rena mengangguk paham, "Gue mau ngabarin dia kalo nanti gak jadi, biar dia gak usah kesini."

"Kalo lo mau jalan juga gapapa, Ren." Dimas menghentikkan aksi Rena yang tengah mengetikkan pesan di ponselnya, "Tapi lo kan ga ngebolehin, Bang."

"Gue gak bilang kalo gue gak ngebolehinkan?" Rena mengangguk, "Gue cuma pengen lo baik-baik aja, Ren. Gue gak kepengin lo diapa-apain sama orang yang niatnya jahat sama elo."

"Gue itu sayang, makannya gue rada possesive sama elo." Rena terkekeh, "Gue juga sayang kok sama Abang."

∆∆∆∆

"Zic, jagain adek gue, ya."

Zico mengangguk, "Iya, Bang."

"Gue cuma takut aja sama musuhnya Rena yang bakal jahatin dia."

"Rena punya musuh?" beo Zico.

Dimas menggeleng, "Bukan musuh sih lebih tepatnya, Zic."

"Terus?"

"Ya intinya ada orang yang niatnya jahat sama Rena gitu," Dimas menyesap ice coffe kesukaannya, "Rena ga punya musuh, tapi orangnya aja yang gitu sama Rena."

"Oh gitu," Zico mengangguk paham, "Gue bakal jagain dia, Bang. Tenang aja."

"Ayo, Zic." ajak Rena ketika baru saja selesai bersiap.

RENAZICO (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang