Venia poV..
Mata ku mengerjap-ngerjap sesuai cahaya yang ku dapat.
Tunggu,apa ini sudah pagi..
Cepat sekali.kepala ku pun terasa pusing.
Dan tenggorokan ku rasanya perih dan tidak nyaman,seperti ada sesuatu yang menyangkut di sana.Ku lihat ranjang di sampingku,tidak ada Ragha. apa dia telah pergi ke kantor. oh, ya ampun. bahkan dia tidak membangunkan ku lagi.
Atau mungkin semalam kami pisah kamar lagi. hmm, apa yang kau pikirkan venia. ya jelas kemarin itu cuma acting, dan sekarang
Kau harus terbiasa.Tapi, kenapa aneh ya. hari masih sangat pagi. apa Ragha pergi ke kantor secepat ini?
Entahlah.Sebaiknya aku mengambil air minum.
Aku pun pergi menuju dapur, dan tebak apa yang ku lihat.
Ada Ragha disana dan sedang berkutat dengan segala perlengkapan dapur yang banyak.Dia memakai celemek, memasak dan ohhh lihat lah, betapa berantakan nya dapur ini.
Apa yang sedang ia kerjakan.Segera ku hampiri dia dan dapat ku lihat wajah Putus asa nya. saat ku lirik apa yang tengah dikerjakan nya, ternyata dia sedang memasak sesuatu yang menggunakan daging, wortel, kentang, kol, dan banyak bumbu lainnya.
Apa yang sedang dia masak itu sup? jika ia, mengapa sup memakai paprika.
Haha, sebenarnya tidak salah sih. namun, apa kah sering orang memasak sup dengan paprika? anehhh..***
Ragha poV..
Hari ini aku berencana bangun pagi pagi.
Bukan, bukan untuk ke kantor lebih awal. tapi aku ingin sedikit berberes beres.
Hari ini aku tidak ke kantor.
Sudah ku bilang kan jika aku ingin mempersiapkan segala kebutuhan untuk pindah saat kemarin malam.Ku lihat venia masih tertidur pulas di samping ku. memang, awalnya aku tidur seranjang dengannya cuma karena ancaman bodoh Mommy. tapi kali ini tidak, terlebih karena aku iba pada nya. dia sedang sakit.
Aku ingin sekali membangunkan nya. tapi aku masih punya hati nurani, tidak mungkin dia yang sakit dan lemas seperti itu akan ku suruh berberes beres. bisa bisa dia makin sakit dan merepotkan ku.
Kalian bertanya, apa kah aku senang dia sakit?
Jawaban nya tidak.
Karena, jika dia sakit, itu akan merepotkan ku dan otomatis aku yg kewalahan.Aku hanya ingin dia kerepotan dan merasa menyesal. cuma itu, hanya ingin dendam dan rasa kesal ku terbalaskan. aku tidak berniat membuatnya sakit. meski tidak menutup kemungkinan bahwa efek nya akan berimbas pada kesakitan. tapi rencana asliku murni hanya ingin dia tau betapa aku sangat kesal dan dendam karena dia telah menerima perjodohan sialan ini.
Aku pergi menuju dapur. namun, tiba tiba terlintas ide di otakku untuk membuat kan nya sup.
Mengapa tidak bibi saja yang memasak?
Ia ya, bibi sedang ada di rumah ku yang baru. dia sedang berberes. semalam aku berpesan padanya untuk pergi ke sana sebelum kami bangun dan benar dia mengerjakan nya.Namun, ini lah rugi nya. tidak ada apa apa yang bisa kami makan dan terpaksa aku harus berkutat di dapur.
Ku serch cara membuat sup dari internet dan hasilnya, sumpah.. aku sangat bingung dengan semua bahan yang ada.
Jadi aku memasukkan semuanya ke dalam nya, sampai paprika pun ku masukkan agar warna nya sedikit terlihat menarik.Saat sedang asik bereksperimen riaa..
Tiba tiba si gadis yang baru ku bicarakan di atas muncul di sampingku.Dia menatap ku bingung.
Hmm, apa yang salah? aku hanya memasak.

KAMU SEDANG MEMBACA
VENIA [SLOW UPDATE]
Romance"Akan kah aku bisa hidup dengan belas kasihan orang lain?" "Akan kah aku punya kehidupan seindah gadis muda pada umumnya?" "Apa kah aku bisa bercerita pada bunda,saat mereka sudah tiada?" "Haruskan tubuh mungil ku menanggung beban seberat ini?" Aku...