Mengapa mencintaimu rasanya harus sesakit ini?
Hwang Hyunjin x Yang Jeongin
BxB
slight ;
Chanmin
some chapter with mature content skip if you not like
Cover by : Hyesoul
Ada yang berbeda dengan hari ini, karena Hyunjin menemani Jeongin seharian bahkan ketika sudah dikampus, lelaki tampan itu rela menunggu Jeongin hingga pulang.
"Kenapa nungguin aku sih kak? Kan aku masih lama." Jeongin mencebikkan bibirnya. Dibalas cubitan oleh si tampan.
"Emang kenapa sih? Kan kakak mau nungguin calon istri kakak ini. Kakak udah siapin kejutan untuk kamu loh." ucap Hyunjin membuat mata Jeongin berbinar tertarik. "Yang benar?" tanya Jeongin.
"Iya bener, makanya sana belajar yang bener." Hyunjin mendorong tubuh Jeongin memasuki kelasnya.
~♤♤♤~
"Kau lihat lelaki yang duduk ditaman depan kelas kita? Dia benar-benar tampan."
"Dia pasti menunggu salah satu orang dikelas ini, apa itu adalah Tzuyu? Dia kan yang tercantik dikelas sangat serasi dengan ketampanannya." Jeongin memutar bola matanya malas, bisa-bisanya kedua gadis yang duduk didepannya ini membuat spekulasi seperti itu.
"Aku harap itu benar, tapi bagaimana jika ternyata seseorang yang dia tunggu adalah orang yang tidak pernah duga?"
'Tentu saja, kalian tidak akan pernah menduga jika aku adalah calon istrinya.' batin Jeongin tersenyum miring. Akhirnya, materi telah selesai disampaikan semuanya berhamburan keluar kelas termasuk Jeongin yang sudah disambut senyuman tampan dari Hyunjin.
"Kakak nunggu lama ya?"
"Enggak kok honey, yuk kita pergi." Hyunjin mengecup kening Jeongin sekilas, bisa Jeongin lihat kedua gadis tadi menatapnya dengan tatapan tak percaya.
. . . . .
"Kita mau kemana kak?" tanya Jeongin seraya menatap jalanan dari jendela mobil.
"Ke suatu tempat." jawab Hyunjin singkat. Beberapa menit kemudian, mereka tak kunjung sampai membuat Jeongin mengeluh kebosanan didalam hati hingga akhirnya ketiduran.
"Jeongin, bangun. Kita sudah sampai." Tepukan pelan dipipi menyadarkan Jeongin dilihatnya atap mobil Hyunjin telah terbuka menampilkan naungan penuh bintang bak bertaburan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Suka?" Jeongin mengangguk semangat. Baru kali ini dia melihat pemandangan seindah ini. Tiba-tiba, Hyunjin menggenggam tangannya lalu dikecup.
"Yang Jeongin." panggil Hyunjin.
"Will you be mine forever until we die?" Awalnya lidah Jeongin terasa kelu menjawab pertanyaan tersebut. Jantungnya berdebar keras, hingga dengan satu tarikan nafas ia mengucapkan ;
"Yes, i'm yours." Hyunjin tersenyum. Menangkup kedua pipi Jeongin lalu mencium bibirnya, saling melumat tanpa adanya nafsu namun sebuah kasih sayang.
Ya, teruslah mencintaiku Hwang. Karena dengan itu, kebebasanku akan semakin dekat.
. . . .
Berita tentang Hyunjin melamar Jeongin telah terdengar hingga ketelinga orang tua mereka, sontak langsung memajukan tanggal pernikahan mereka juga menyiapkan segalanya agar pernikahan tersebut dapat dilaksanakan secepatnya. Hari ini, Jeongin dan Hyunjin akan melakukan fitting untuk acara pernikahan mereka.
Jeongin melihat penampilannya di cermin. Dengan balutan pakaian berwarna biru cerah sangat manis di pakai olehnya. Untung saja, dia tidak mengikuti saran sang calon mertua untuk memakai gaun atau dress. Sebuah lengan memeluk pinggangnya tak perlu dijelaskan, semua pasti sudah tahu siapa orang itu.
"Aku pikir kamu bakal pakai gaun." ucap Hyunjin menyandarkan dagunya pada bahu Jeongin.
"Aku gak mau pake itu, rasanya gak nyaman." Jeongin mencebik tak suka.
"Padahal kamu sexy kalo pake gaun." Sebuah jitakan Hyunjin dapat dari si mungil. "Mesum!" Hyunjin terkekeh.