[8] CR : Sad Feeling

3.4K 371 10
                                    

Kisah cintanya berlalu begitu, terhitung sudah tiga bulan berlalu, dan hari ini dia melaksanakan ujian akhir sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kisah cintanya berlalu begitu, terhitung sudah tiga bulan berlalu, dan hari ini dia melaksanakan ujian akhir sekolah. Hanya tinggal menghitung beberapa hari, Hinata akan meninggalkan sekolah ini, begitu pun juga dengan kenangan di dalamnya.

Setelah kejadian itu, Hinata dan Naruto tidak lagi berkomunikasi. Bahkan saat keduanya berpapasan di koridor, mereka berdua terlihat seperti orang asing. Tidak ada lagi kata beramah tamah untuk mereka. Lagi pula, Hinata hanya ingin fokus terhadap ujiannya kali ini.

Sementara untuk Kiba, pemuda itu berusaha untuk berbaikan dengan Hinata. Meskipun tidak lagi seperti dulu, namun dia tetap berusaha melakukan yang terbaik. Setidaknya meskipun itu hanya bertegur sapa ketika mereka berpapasan.

"Akhirnya ujian berakhir," Fuu merenggangkan ototnya, ia merasa kepalanya seperti berasap karena mendapatkan soal ujian di luar dari pelajarannya kemarin. "Sia-sia aku belajar seharian, tidak ada satu pun soal ujian yang keluar dari hasil belajarku."

Hinata tertawa, "Setidaknya kau sudah melakukan yang terbaik" katanya.

Mereka berjalan sembari tertawa, tanpa mempedulikan orang-orang yang terus menatap mereka, karena merasa terganggu dengan suara tawa itu. Setelah ini, mereka sudah memutuskan untuk pergi ke Kafe untuk menangkan pikiran mereka.

Ketika tanpa sengaja Hinata berpapasan dengan Sakura dan Ino, terlihat sangat jelas di matanya kalau mereka terlihat terkejut saat melihat dirinya bersama dengan orang lain. Namun di sini Hinata berusaha mengabaikan, seolah-olah tidak terjadi apa-apa di antara keduanya.

Setelah ini mereka tidak akan bertemu, maka semuanya akan selesai. Hinata terus berpikir seperti itu.

◊◊◊◊

Tiga cangkir vanilla latte dengan krim dan stroberi di atasnya, serta beberapa pancake dan beberapa makanan pencuci mulut lainnya mampu membuat Fuu tidak tahan untuk segera mencicipi. Namun Shion buru-buru menepis tangannya karena ingin mengambil gambar makanan dan meng-upload di sosial medianya.

"Apa kau akan kenyang setelah mengambil gambar?"

"Apa kau tidak bisa melihat aku senang?"

Mereka berdua beradu argument, saling melempar pertanyaan. Hinata yang berada di tengah-tengah mereka tersenyum kecut, sungguh sesuatu yang tidak terduga kalau kedua orang itu bisa juga sampai bertengkar.

"Tenanglah," dia berusaha menenangkan keduanya. "Fuu, beri Shion waktu untuk mengambil gambar." katanya. Namun Fuu terlihat kesal karena merasa Hinata tidak di pihaknya.

"Aku tidak akan marah sampai seperti ini, karena aku tahu kalau dia sangat berlebihan dalam mengambil gambar. Aku pernah menunggunya selama satu jam, karena dia tidak pernah merasa puas dengan gambar yang sudah diambil." gadis itu merasa kesal bukan main, bahkan mengungkit-ungkit kembali semuanya.

Close RangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang