One.

46 6 6
                                    


Hidup itu simpel.
If you like, do it
If you don't like, don't do it
If you like my book, vote or coment
If you don't like, dont do it


Seorang gadis duduk di bangkunya yang dekat dengan jendela. Gadis itu memandang ke arah luar dengan pandangan yang dingin.

Hwang Shel namanya. Tidak banyak siswa yang mengenal gadis ini. Shel bersekolah di internasional Granada High School. Shel hanya memiliki 2 teman di sekolah ini. Mereka bernama Kim Acia dan Kang Alanza, yang sama sama berkebangsaan korea. Acia dan Alanza satu kelas dengan Shel.

Acia dan Alanza sudah berteman dengan Shel sejak kelas 10. Dari sekian banyaknya siswa dan siswi di sekolah itu hanya mereka berdua yang berani mendekati Shel.

Bukan tanpa alasan, tidak ada siswa maupun siswi yang berani mendekati Shel. Itu karna kepribadian Shel yang cenderung tidak peduli dengan sekitar, dingin, dan irit bicara. Siapapun akan sulit untuk mendekati Shel.

Kepribadian Shel yang seperti itu pun bukan tanpa alasan. Masa lalu.
Masa lalu yang kelam menjadikan Shel menjadi seorang yang seperti itu.

.....

Jam istirahat tiba. Jam istirahat yang biasanya di pakai siswa/i bermain-main, bercanda atau makan siang. Namun, tidak dengan Shel. Shel tidak suka dengan keramaian. Dia akan memilih untuk pergi seperti rooftop atau tempat sepi lainnya.

Seperti sekarang shel sedang berjalan menuju rooftop. Namun langkah nya terhenti saat telinganya menangkap orang yang memanggilnya dari kejauhan.

"Shel! Hwang shel!"

Sesuai tebakan Shel. Orang itu adalah Kim Acia. Hanya orang seperti kim Acia yang berani berteriak memanggil Shel di koridor yang cukup ramai hari ini.

Shel hanya menatap nya datar dan berbalik ingin mengabaikan Acia. Namun, saat Shel berbalik, Shel kaget dengan Alanza yang ada di depannya, walaupun masih dengan wajah datarnya.

"Aku yakin kau akan ke rooftop"ucap Alanza sambil tersenyum

"bukan urusanmu"jwb Shel singkat dan berjalan mendahului Alanza

"Eitsss tidak semudah itu"Alanza menarik tangan Shel dan menariknya cepat. Sehingga mau tidak mau Shel harus mengikuti Alanza.

Alanza berjalan menemui Acia yang diam di ujung. Mereka ber tos ria, setelah berhasil membawa Shel pergi bersama mereka. Shel sudah bisa menebak kemana mereka membawa Shel pergi. Kantin.

"Janganlah terus menyendiri, karna kenyataan yang ada kau tidak sendiri ada kami disini"ucap Alanza di perjalanan menuju kantin sekolah.

"Benar apa kata Alanza, jangan sering sendiri okay"tambah Acia di sebelah kiri Shel.

Shel hanya diam. Enggan untuk membalas ucapan mereka berdua.

.....

Pulang sekolah, shel berjalan dengan kedua sahabatnya, siapa lagi kalau bukan Acia dan Alanza. Mereka berjalan menuju gerbang.

Acia dan Alanza mereka berdua di jemput oleh orang tua mereka. Sedangkan shel, dia pulang dengan jalan kaki atau naik bus.

Jangan salah, dibalik dinginnya shel, dia sangat peduli dengan kedua sahabatnya. Walaupun tidak di tunjukan secara terang terangan. Contohnya adalah saat ini, shel dalam diam menunggu Acia dan Alanza sampai keduanya di jemput, baru setelah itu shel pulang.

Acia dan Alanza sudah sering menyuruh shel untuk pulang duluan. Namun, dibalas dengan tatapan datar oleh shel.

Alanza dan Acia mengetahui masa lalu shel yang kelam. Mereka mengetahui saat mereka melihat di depan mata mereka. Dan dengan keberanian yang besar shel menceritakan masa lalunya yang kelam ke mereka berdua.





Bahkan yang semua orang kira hidupnya mewah penuh kesenangan. Di balik itu semua, sebenarnya menyimpan luka yang dalam nan menyakitkan.

Granada

_TBC_

Sumber dari segala kegelapan.....

Dont Leave MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang