Three.

19 4 0
                                    

Sejak Shel dan Gabriel makan di rooftop. Gabriel menjadi lebih dekat dengan Shel. Dan Shel sudah sedikit mulai terbuka dan peduli dengan sekitar.

Contohnya, saat itu ada teman sekelas Shel. Namanya Liana, Liana saat itu sedang mengerjakan tugas nya yang salah. Liana sudah meminta seluruh teman sekelas, kecuali Shel. namun tidak ada yang membantu.

Bukan tanpa alasan tidak ada yang mau membantu. Itu karna, guru mata pelajarannya mengancam kalau ada yang membantu Liana, maka nilainya langsung diberi nol.

Shel yang tidak peduli dengan ancaman guru mata pelajarannya, memilih membantu Liana.

Brak

Shel menaruh 3 buah buku di depan Liana. Liana sedikit bingung dan takut dengan Shel. Secara ini wajah Shel yang terlihat sangat dingin.

"Carilah referensi bab 1 sampai 2, di masing masing buku"ucap Shel dan berlalu pergi tanpa menunggu jawaban Liana.

Dari sisi lain. Kedua sahabat Shel, melihat apa yang dilakukan oleh Shel. Acia dan Alanza tersenyum senang melihat sedikit perubahan yang dilakukan Shel. Akhirnya setelah sekian lama Shel peduli dengan sekitar.

.....

Kegiatan itu rutin Gabriel lakukan. Kegiatan Gabriel yang mengunjungi Shel setiap istirahat dan tak lupa Gabriel juga membawa dua buah kotak bekal. Untuknya sendiri dan untuk Shel tentunya.
Dan satu lagi, mereka berdua akan selalu memakannya di rooftop.

_At Rooftop_
Gabriel membuka tutup bekalnya dan Shel. Gabriel membukanua dengan senyuman yang tercetak jelas di wajahnya.

"Bukankah ini terlihat enak"ucap Gabriel dengan senyuman manisnya.

"Bukankah selama ini enak?"tanya shel

"Karna itu yang memasak ibuku bukan aku.... Aaaaa" Gabriel menyodorkan sendok berisi nasi ke mulut Shel

"Aaaa....... Hmmm enakkk, lalu siapa yang memasak ini?"

"Telan lah dlu, baru bicara" Gabriel terkekeh pelan.

"Jadi siapa yang memasak ini?"tanya Shel lagi, saat sudah menelan makanannya

"Tentu saja aku"jwb Gabriel dengan bangga membusungkan dadanya

"Cukup baik untuk ukuran orang seperti mu" Shel mengambil lagi dan gantian  menyuapi Gabriel

"Ituuu tentu saja karna aku yang tampan" balas gabriel sambil membuat pose V.

Shel memutar bola matanya, sudah terbiasa dengan kebiasaan Gabriel yang suka memuji diri sendiri.

Setelah itu suasana hening. Mereka berdua sibuk menikmati makanan masing masing.
Saat makanan mereka sudah habis. Mereka berdua menatap langit yang cukup cerah hari ini.

"Suasana hari ini sangat cerah, bagaimana kalau nanti kita jalan jalan hm?"tanya gabriel memecah keheningan

"kita?"

"Iya kita, kita berdua, kau dan aku, Gabriel dan Shel"jawab Gabriel menjelaskan secara detail

"Kau tidak perlu menjelaskannya secara detail"balas Shel

"Tentu saja aku harus membalasnya secara detail, karna aku tampan" ucap Gabriel yang terdengar tidak masuk akal sekali.

"Tidak masuk akal bodoh!"

"Aku memang bodoh, bodoh karna tidak bisa jauh darimu"

Shel memasang wajah datar mendengar ucapan Gabriel barusan. Namun, percayalah walaupun wajah Shel datar, tapi jantungnya sudah berdetak tidak normal

Dont Leave MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang