Saat matahari sudah benar benar memunculkan seluruh bagiannya. Seon gu, ayah Shel, belum pulang dari semalam. Nth kemana perginya Shel pun tidak tahu
Pagi ini mereka bertiga menyiapkan. Ah tidak mereka bertiga, hanya Alanza dan Acia saja. Sedangkan Shel duduk manis di meja makan. Dia malas untk membuat sarapan ditambah lagi tubuhnya masih sakit karna luka luka semalam.
"Jadi Shel apa menurutmu lebih enak selai kacang atau coklat?" Alanza menunjukan dua kaleng selai, "pasti enak selai coklat iya kan? Iya lahhh" Acia menyela sebelum Shel menjawab
"Seterah"
Alanza membawa nampan berisi tiga buah piring, satu untuk nya, untuk Shel dan Acia. Di belakangnya Acia membawa nampan berisi 3 gelas susu dan 3 gelas air putih.
Saat piring berisi roti untuk Shel di taruh di hadapannya. Shel langsung memasang wajah poker face nya. Alanza hanya membalas Shel dengan senyuman, lalu matanya menunjuk ke arah Acia. Dengan cepat Shel melirik Acia dengan tajam
"Dasar bodoh"batin Alanza
Acia hanya makan dan tidak tahu dengan tatapan datar nan tajam dari Shel.
"kok perasaanku tidak enak ya"batin Acia
Acia mengedarkan pandangannya. Dan bertemu lah mata acia dengan mata Shel, yang sudah menatapnya datar. Acia hanya tersenyum tanpa dosa sambil berpose V nya
Jadi, itu karna roti yang di sajikan dan dibuat oleh Acia. Awalnya Alanza bingung karna jawaban 'terserah' Shel, bgitu pula dengan Acia. Tapi dengan kreativitas yang dimiliki Acia sangat tinggi dia memakai kedua selai itu. Selainya Acia buat seperti zebra. Antara kreatif dan bodoh itu beda tipis
.....
Mereka bertiga telah selesai makan. Namun, mereka bertiga masih betah duduk di meja makan, dengan ponsel di tangan masing masing.
Alanza mematikan ponselnya dan menaruh nya di meja. Alanza bangun dan menumpuk piring nya dan juga piring Shel, namun tidak dengan piring Acia.
"Hei, ini piring ku sekalian"ucap Acia tanpa mengalihkan pandangan dari ponselnya
"Taruh saja sendiri, aku bukan pembantumu" jawab Alanza acuh dan menaruh piringnya di dapur. "Ck menyebalkan" dengan sangat mala Acia bangun dan menaruh piring bekas makannya ke dapur
Baru beberapa langkah Acia berjalan, Shel memanggilnya
"Hei" dengan wajah datarnya, "ck ada apa lagi sihhh" Acia membalasnya dengan malas "ini gelasnya sekalian" Shel tidak peduli dengan Acia yang sudah sangat kesal. "Ck iya!" Shel hanya membalas dengan senyum tipis melihatnya......
"Kalian yakin benar benar tidak ingin pergi sekolah?"tanya Shel yang duduk di depan tv
"Tidakkk!!"triak Alanza dan Acia dari dapur
"Baiklah seterah kalian saja"
Shel tidak bisa memaksa mereka. Lagi pula mereka datang karna keinginan mereka sendiri bukan Shel yang menyuruhnya
Tunggu
Bagaimana mereka berdua tau kalau Shel sedang disiksa tadi malam?
Okay ini cukup aneh bagi Shel, dia akan menanyakan nya pada mereka.
Lalu, Alanza dan Acia datang dengan banyak makanan di tangan mereka. Entah mereka dapat dari mana, yang jelas Shel tidak merasa kalau dia selalu mengisi kulkasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dont Leave Me
Historia CortaPantas kah seorang perempuan muda mendapatkan kehangatan yang ia dambakan selama ini? Akankah kegelapan yang tidak pernah dia inginkan pergi dari hidupnya?