Seven. hurt again

19 5 4
                                    


Shel diam memandang lurus wajah ayahnya dengan ekspresi datarnya. Setelah itu Shel menunduk dalam diam.

Selangkah demi selangkah, perlahan tapi pasti. Seon gu berjalan mendekat ke arah Shel. Langkah yang pelan, ruangan yang seketika dingin dan hening, membuat keadaan benar benar menakutkan.

Hingga sampai beberapa langkah, Seon gu berada 3 langkah di depan anaknya. Shel yang awalnya memasang wajah datar, sorot matanya berubah menjadi ketakutan. Shel tetap dalam posisi menunduk nya.

Sorot mata yang tajam. Rahang yang mengeras. Ditampilkan di wajah Seon gu. Shel yang sedang menunduk tahu itu dan juga tangan Seon gu terlihat mengepal kuat.

"Dari mana kau?"suara dingin dan khas milik Seon gu menerpa kepala Shel. Shel tidak sadar kalau Seon gu sudah berada di depannya dan jarak mereka sangat dekat.

Shel dengan keberanian yang susah di kumpulkan berusaha menjawab Seon gu, ayahnya. "Ma-ma-af a-yah"

Bruk

Shel meringis menahan rasa sakit dilehernya dan juga punggungnya. Shel di dorong sampai menabrak pintu di belakang Shel, dan tangan Seon gu bertengger di leher Shel dan mencengkramnya. Tangannya berusaha untuk melepas tangan Seon gu di lehernya. Cengkeramannya semakin kuat, Shel semakin sulit untuk bernapas.

Bruk

Shel di dorong sampai jatuh tersungkur ke lantai. Shel mengusap lehernya yang masih terasa perih. Bahkan terlihat bekas cengkraman tangan Seon gu disana.

Belum hilang rasa sakit di leher Shel. Seon gu memegang kerah Shel dan menariknya berdiri dengan sangat kuat.

"AKU MEMBAWA MU KE SINI AGAR TIDAK MENJADI JALANG SEPERTI IBUMU!!!" Seon gu berteriak di depan wajah Shel. Shel hanya menutup matanya erat. Dia takut dengan ayahnya. Ayahnya terlihat sangat emosi malam ini.

Bruk

Jika tadi Shel di dorong ke lantai, maka sekarang Shel di dorong ke tembok yang ada di belakangnya dengan kuat.

Shel?
Dia Hanya meringis menahan sakit.


Plak!


Seon gu menampar pipi sebelah kanan Shel.


Plak!


Lagi. Sekarang giliran pipi sebelah kiri Shel yang kena.

Darah. Mengalir di sobekan sudut bibir kiri Shel, bekas tamparan yang kuat itu.
Mungkin Shel tidak akan pergi sekolah lagi besok.

Lagi. Seon gu menarik kerah baju Shel dengan kuat. Menatap matanya sebelum akhirnya mendorongnya kuat ke arah tangga.

"Akh!" Shel meringis menahan perih di kepalanya yang mengenai sudut tangga. Luka yang sebelumnya di kepala Shel belum sembuh total, sekarang ditimpah dengan luka yang baru. Dan Shel hanya bisa pasrah.

"Bukan salahku jika akhirnya kau jadi jalang seperti ibumu" Nada bicara Seon gu berubah halus dan dingin

Shel hanya bisa meringis menahan semuanya. Dengan mata yang buram karna air mata yang keluar menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya. Shel melihat dengan pandangan kabur. Sebuah tali teruntal ke bawah.
Walau tidak jelas Shel tau itu apa
Cambuk.

"Pada akhirnya apapun yang ayah lakukan padamu, kau akan tetap seperti ibu mu. Jalang" Suara Seon gu sangat dingin dan menakutkan, lebih dingin dari Shel. Dan disini Seon gu benar benar terlihat seperti psikopat.








































Dont Leave MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang