____
___
__
Terdengar suara isakan gadis dari kamar yang lumayan besar untuk gadis seukurannya, di sebuah ranjang kini gadis itu meringkuk dengan wajahnya yang ia tenggelamkam di kedua lututnya untuk menutupi kesedihannya.
Cklek
Pintu berlapiskan icon bunga lavender kini terbuka menampilkan sesosok seorang gadis berambut coklat dengan warna mata perak yang menatap ranjang yang bertepatan di hadapan pintu kamar tersebut.
Mata peraknya menyendu menatap tubuh meringkuk yang terus bergetar karena menangis.
Perlahan ia menutup pintu dan beringsut mendekati ranjang yang di tempati gadis tersebut.
"Hinata-nee, daijobu?" Ia menyentuh lengan gadis bersurai indigo tersebut dan mengelusnya lembut.
"Daijobu desu, Hanabi-chan."
Gadis yang di panggil Hinata perlahan mengangkat wajahnya yang sudah sembab karena terlalu banyak menangis, suaranya pun kini terdengar serak."Sudah jangan memikirkan si kuning itu lagi, biarkan dia bahagia dengan yang lain. Suatu saat-" Hanabi memberi jeda dan menghela nafas panjang.
"Aku tau ini sulit, tapi suatu saat pasti ada orang yang bisa menggantikan dia di hatimu." Hinata masih bungkam, ia tidak bersuara. Perkataan Hanabi memang ada benarnya walau itu sangat menohok hatinya.
Hanabi mencium puncak kepala Hinata setelahnya ia bangkit dan bersiap pergi tapi Hinata dengan cepat menghentikan langkah Hanabi yang sudah di ambang pintu.
"Apa aku terlihat seperti hantu?" Terdengar helaan nafas yang di buat oleh Hanabi.
"Tidak, bukan hanya nee-chan saja yang terlihat seperti hantu. Akupun juga sama, jadi tidak perlu takut karena nee-chan tidak sendiri." Hanabi segera berlalu menutup pintu Hinata.
Hinata perlahan merebahkan tubuhnya yang kini terasa sangat lelah dan perlahan-lahan rasa kantuk itu tiba-tiba menyergapnya.
●●●
Hinata menatap meja nakas dimana jam wekernya berada, tidak ada suara nyaring yang terdengar karena saat ini ia bangun lebih awal dan mulai bangkit untuk membilas wajahnya yang kini terlihat sangat menyeramkan.
Hinata membersihkan sisa-sisa air yang berada di wajahnya dengan handuk kecil dan kembali menggantungnya tapi ketika pintu kamar mandi terbuka dirinya dikejutkan dengan sebuah kotak ungu persegi yang entah datang darimana.
'Setauku hari ulang tahunku masih lama.' Ucap Hinata dalam hati, pandangannya terhenti pada jendela kamarnya yang terbuka.
Hinata yang merasa penasaran ia pun mendekat dan membukanya perlahan, disana terdapat sebuah syal merah dengan kartu ucapan didalamnya yang bertuliskan,
'Maaf telah mengecewakanmu, ini adalah hadiah khusus untukmu. Terimakasih telah mencintaiku, kuharap kau dapat yang lebih baik dariku.'
U. Naruto.
Hinata menghela nafas, ia tidak ingin terlalu berlarut-larut dalam kesedihan setiap harinya ada kalanya ia harus menerima sebuah kenyataan pahit. Baginya semua yang Naruto katakan di kartu ucapan itu seperti mengejeknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Another World(LevHina)
Fanfiction[Cover by @gon_saurus] Levi X Hinata Apa yang akan kamu lakukan saat dirimu terdampar di dunia lain, jauh dari masa depan yang dulu kau tinggali kini menjadi berabad-abad tahun yang lalu. Ia ingin kembali tapi sepertinya sulit saat ia menemukan san...