________
____
__
"Ada apa Hinata? Kau terlihat lesu." Hinata melirik Ino teman sebangkunya yang terkadang memiliki otak laknat dan mesum tingkat dewa.
Memang hari ini Hinata terlihat tidak bersemangat apalagi mengingat insidennya dengan pria undercut yang selalu menempati ruang dihatinya, kini berada di dunianya. Ia tidak menyangka, Hinata merasa senang? Tentu saja. Hanya saja Levi tidak mengingatnya membuat sebagian dirinya dan semangatnya menghilang.
Ino menepuk dahinya, Hinata menyernyit bingung.
"Kau pasti kerasukan hantu gudang sekolah ya? Hayoo...keluar kau dari tubuh temanku, jangan ganggu temanku. Keluar bodoh!" Ino mengoyang-goyangkan bahu Hinata hingga membuat si-empunya berdecak kesal."Hentikan Ino, rasanya kepalaku ingin meledak."
"Meledak? Perlu kutambahkan bom atom untuk memudahkanmu?" Hinata mendelik melihat tingkah Ino yang kelewat cerdas.
"Ya, memudahkanku agar cepat mati begitu?" Ino tertawa canggung, temannya memang benar-benar sedang sensi. Ekspresi Ino berubah ceria ketika ia mengingat sesuatu yang ingin ia berikan pada Hinata.
Ino mengambil sesuatu dari ranselnya, sebenarnya itu adalah hadiah dari kepergian Hinata yang lumayan lama. Seharusnya yang membawa buah tangan adalah Hinata, tapi ini malah sebaliknya.
"Nih, ambillah." Hinata menyernyit dan menerima hadiah pemberian dari Ino, benda yang mirip seperti mahkota yang berada di dongeng-dongeng. Namun memiliki kerlap-kerlip lampu hiasan.
"Pakailah, itu akan menenangkanmu." Hinata mengangguk dan menaruhnya tepat di pucuk kepalanya, tapi kedua irisnya membulat terkejut.
"Kau mendapatkan ini darimana?"
"Kenapa? Kau senang tidak?" Tanyanya, Hinata menjitak kepala Ino membuat si-empunya meringis kesakitan.
"Bodoh, kau memberikanku mahkota dengan alunan musik shalawat didalamnya. Kau waras Ino, kau kira aku kerasukan hantu?" Hinata menaruh mahkota tersebut tepat di pucuk kepala Ino dan berlalu meninggalkannya.
"Hei tunggu, kau mau kemana?"
"Kantin."
"Cepat kembali jika tidak ingin terlambat jadwalnya Kakashi-sensei." Tidak ada sahutan dari Hinata yang ada hanya bunyi pintu geser yang tertutup dengan keras, membuat murid yang berada di dalamnya menatap bingung Ino dan Hinata.
"Dia kenapa sih? Sampai segitunya." Ino menghela nafas dan menyalakan mahkota yang terdapat alunan musik tersebut.
Ino membelinya di dekat rumahnya, ada acara bazar dengan diskon besar-besaran. Karen tidak ada barang yang bagus Ino memilih membeli mahkota yang katanya bisa tenang ketika mendengarnya. Tapi yang didapatnya Hinata malah mengamuk.
'Apa pedagang itu menipuku ya? Sial.' Rutuk Ino kesal.
.
.
.
.
![](https://img.wattpad.com/cover/170316323-288-k819071.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Another World(LevHina)
Fanfic[Cover by @gon_saurus] Levi X Hinata Apa yang akan kamu lakukan saat dirimu terdampar di dunia lain, jauh dari masa depan yang dulu kau tinggali kini menjadi berabad-abad tahun yang lalu. Ia ingin kembali tapi sepertinya sulit saat ia menemukan san...