T E N

2K 168 59
                                        

_______

____

__

Mobil hitam metalik tersebut melaju memasuki Mansion mewah bergaya Eropa milik Ackerman, membuat Hinata seketika takjub tanpa memperhatikan Levi yang menatapnya dengan pandangan yang sulit diartikan. Hinata tersentak kaget ketika tangan putih Levi menyentuh jemarinya perlahan dan berakhir menggenggamnya lembut.

"Hei..tanganmu." peringat Hinata seraya melirik tajam Levi walau wajahnya sudah blushing hebat.

"Tapi kau menikmatinya, 'kan?" Tepat mengenai hati Hinata, ia lebih memilih menatap pekarangan Mansion daripada menatap Levi hingga mobil tersebut berhenti di tempat yang seharusnya.

"Turun kuso gaki! Kau ingin menginap di mobil ini?" Ujar Levi yang sudah habis kesabaran pasalnya setelah mobil berhenti beberapa menit yang lalu Hinata tak kunjung turun dan lebih memilih diam.

"Aku tidak akan turun sampai kau bilang tujuanmu membawaku kesini!" Hinata melipat kuda tangannya di depan dada dan menatap jendela dengan raut kesalnya.

Levi menghela nafas,
"Aku akan menjelaskannya, tapi tidak disini."

"Baiklah, lepaskan tanganmu." Levi melirik tangan Hinata yang masih digenggamnya dan dengan cepat ia lepaskan.

Hinata menyentuh kap mobil perlahan ia keluar dari mobil meninggalkan Levi yang mendengus sebal.
"Tsk, sangat urakan." Bersamaan dengan itu Levi keluar dari mobil menyusul Hinata yang sudah berada di dalam Mansion.

.

.

.

.

"Apa yang kau lakukan kuso gaki?!"

"!"

Hinata menghentikan aktivitasnya yang menatap lukisan-lukisan indah lantaran terkejut.
"Jangan mengagetkanku!" Levi hanya mengedikkan bahunya.

"Ikut keruanganku." Levi menarik tangan Hinata, membawanya pergi menuju ruang kerja milik Levi.

Ok, Hinata tidak bisa berhenti untuk berdecak kagum ketika melihat betapa besar dan mewah ruang kerja Levi yang hanya akan diisi oleh Levi seorang.

"Kuso gaki, aku tidak ingin berlama-lama." Hinata mengalihkan tatapannya dan menatap lurus Levi.

"Jadi? Apa yang ingin kau jelaskan?"

"Apa benar kau gadis yang berada di dalam mimpiku?"

"Eh?" Hinata semakin bingung, kenapa Levi malah bertanya balik padanya?

"Saat di kantor aku menghabiskan waktu istirahatku untuk tertidur, tapi aku bermimpi seakan hal itu pernah terjadi dan kau berada didalamnya. Dan juga kau..." jelas Levi, ia menghentikan ucapannya dan menatap dalam iris pearl Hinata.

"Aku?"

"-kau adalah gadis yang pernah kucintai dan tidak akan pernah kulupakan seumur hidupku." Hinata terdiam, lidahnya kelu hanya untuk berucap. Ia sadar Levi sudah menyadarinya saat mendegar penjelasannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Another World(LevHina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang