Ketika musim telah mengundang air mata
Ketika masa telah menelan suara
Hari berganti hanyalah putaran
Dan usia hanyalah deretan angka
Kegelapan menjadi kebenaran
Mengubah malam menjadi siang yang terang-benderang
Samarkan tangisan tanpa air mata
Menjadikan senyuman tempat persembunyian sementara
Guyuran hujan membasuh kelopak mata
Gelegar petir berirama lirihan
Riuh bergemuruh aku terjatuh
Menatap impian yang telah rubuh
Segala hasrat bagai tertimbun
Seolah tanah kian menggunduk
Seakan aliran air membeku
Tiupan angin kencang menghempasku
Deras air hujan mengguyur tubuh
Entah kapan warna pelangi terbubuh
Menyebarkan warna dalam hidup
Gemercik air anak sungai berderuh
Mengalunkan irama dalam kalbu
Tetap tak mampu menepis sendu

KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Puisi
Short StoryKata yang tak mampu terucap tergoreskan oleh tinta yang tertuang diatas lembaran