Kamu yang pernah menjadi teman
Bersamaku diatas hamparan rerumputan
Menyaksikan keindahan alam dengan saling melempar senyuman
Duduk bersama saling bersandaran
Menikmati hari diperasingan
Menatap awan yang tengah berarakan
Tak pernah merasa kesepian
Kebersamaan penuh kebahagiaan
Hari demi hari terlewatkan
Gulir waktu siang ke malam bergantian
Aku yang merasa kedinginan seakan tak mampu menahan
Badanku menggigil tak mampu merasakan
Kau datang menghangatkan dalam dekapan
Banyak waktu yang kita habiskan
Kau raih tanganku mengungkapkan perasaan
Perasaan yang tak pernah ingin aku rasakan
Perasaan yang tak pernah terbayangkan
Meski sebenarnya aku juga demikian
Lama sudah aku menyimpan
Lama sudah aku mengabaikan
Dalam diam aku mendustakan
Bukan aku ingin mengelakkan
Bukan semesta tak mengijinkan
Bahkan jutaan bintang mengharapkan
Namun keresahan akan kehilangan
Membuatku berfikir sampai ribuan
Aku..
Masih berdiri dalam kebisuan
Tak mampu merangkai kata untuk satu jawaban
Melihatmu setia menantikan
Membuatku menutup mata akan kenyataan
Untukmu..
Seseorang yang teramat mengagumkan
Tak ada kata yang mampu melukiskan
Tak ada syair yang mampu terpuisikan
Air mataku mulai tertitikkan
Kubebaskan jari-jariku dari genggaman
Kutenggelamkan wajahku dalam pelukan
Hati diselimuti kegundahan
Tak sepatah kata mampu terucapkan
Tak ada keputusan yang mampu kuberikan
Aku bahkan kehilangan keberanian
Menatap mata yang selama ini memberiku keteduhan
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Puisi
ContoKata yang tak mampu terucap tergoreskan oleh tinta yang tertuang diatas lembaran