Kelopak yang ku inginkan
Duri yang ku dapatkan
Mentari yang ku buru
Hujan yang mengguyur
Dingin mencekam membuatku beku
Aku menggigil tanpa bisa mengadu
Hati bergumam tak bisa terkata
Aku berdiam menantikan goresan warna
Ku tatap awan berharap pelangi bertahta
Saat senja berlalu dan pergi
Tak lagi ku dengar burung yang bernyanyi
Sunyi dan sepi kini merajai
Laksana surya tak lagi menerangi bumi
Aku di sini masih melukis mimpi
Menelusuri mimpi yang tak kunjung menepi
Bersama kegelapan malam angin berdesir
Aku semakin terpedaya halusinasi
Berurai air mata menatap hari
Tak lagi ku peduli meski harus tenggelam bersama sisa mimpi
Beribu misteri kata tanpa makna
Begitu banyak kisah bungkam akan kata
Cerita yang tinggal cerita
Waktu kini menghilang
Kesempatan ikut tenggelam
Mata yang telah lama tak terpejam
Masih menatap akan harapan
Biarkan ku raih yang mampu ku raih
Tak kan ku biarkan apapun menghalangi
Tapi apa daya diri
Bukan aku yang tak ingin menggapai
Tapi takdir yang tak memberi

KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Puisi
Storie breviKata yang tak mampu terucap tergoreskan oleh tinta yang tertuang diatas lembaran