Seperti mentari yang selalu menerangi bumi
Seperti itulah makna dirimu dalam hidupku
Seperti bintang yang menghiasi langit malam
Seperti itulah kau menghiasi hari-hari ku
Seperti mentari dan bintang yang tak dipertemukan
Seperti itulah perkenalan kita yang tanpa pertemuan
Seperti mentari dan bintang yang mengikhlaskan waktu memisahkan
Seperti itu pula kita ikhlas akan jarak yang terbentang
Hingga suatu hari
Tanpa berfikir tentang rintik hujan yang masih menyelimuti
Kau memaksa pelangi untuk hadir
Kau memintanya berjanji yang belum tentu bisa ditepati
Tidak seperti mentari dan bintang yang memiliki satu cahaya yang sama
Aku dan Kau adalah insan yang berbeda
Aku disini, Kau disana
Memijak bumi, Menatap langit yang sama
Kau adalah bentuk daripada keindahan
Begitupun jalinan hubungan diantara kita
Perasaan itu tidak semestinya disalahkan
Karena itu adalah bentuk daripada ketulusan
Yeah..
Aku memang benar menyimpan perasaan
Tapi tidak dengan cara yang berlebihan
Aku memiliki cara sendiri yang sangat sederhana bebas dari segala kepentingan
Yakni jalinan pertemanan
Aku yakin kau bisa memandangku tanpa perasaan
Dan..
Maaf jika aku telah menjadi angan semu yang berwujud pada harapan
Karena impian tak selalu berwujud pada kenyataan
Biarkan..
Biarkan saja jarak yang ada diantara kita
Jangan mencoba untuk mengubah dan mendekat
Aku..
Hanya bayangan yang tak berwujud pada siang hari
Dan akan hilang tak berbekas pada malam hari
Aku..
Seperti jingga mega senja yang akan merenggut cahaya sang surya usai keindahan
Aku..
Tidak ingin menjadi alasan
Alasan bagimu merasa kehilangan
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Puisi
Short StoryKata yang tak mampu terucap tergoreskan oleh tinta yang tertuang diatas lembaran